"Bagus dia, dia berusaha betul menjaga kakaknya bahwa saya itu aktivis yang nggak mungkin berbuat kejahatanlah," kata Ratna Sarumpaet kepada wartawan di rumah tahanan Polda Metro Jaya, Jakarta, Kamis (11/4/2019).
Ia bahkan membandingkan kesaksian Dahnil dengan Wakil Ketua BPN Prabowo Subianto-Sandiaga Uno, Nanik S Deyang, yang disebutnya memberi kesaksian bohong.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Ratna berharap persidangannya cepat selesai. Dia berharap persidangan segera mengerucut kepada sangkaan terhadap dirinya.
"Gini loh, ini harapan saya sebagai terdakwa, sidang ini mengerucut ke sangkaan, inti persoalan tapi nggak kunjung-kunjung ini udah berapa kali. Libur lagi (persidangan) dua minggu, aduh mati deh gue, he-he-he...," sebut Ratna.
Ratna Sarumpaet didakwa membuat keonaran lewat hoax penganiayaan. Ratna menyebarkan hoax kepada sejumlah orang lewat pesan WhatsApp, termasuk mengirimkan gambar wajah lebam dan bengkak yang diklaim akibat penganiayaan.
Padahal kondisi bengkak pada wajah Ratna merupakan efek dari operasi plastik di RS Bina Estetika, Menteng. Jaksa mengungkap Ratna memfoto dirinya saat menjalani perawatan medis, lalu menyebarkan foto ditambah keterangan soal terjadinya penganiayaan.
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini