"Posisinya, Disdik itu normatif menjawab apa yang telah kami layangkan. Di antaranya kenormatifan itu, dia tidak membuka bahwa sebetulnya sistem pembuatan soal itu seperti apa," ujar Ketua LP Ma'arif NU Garut Hilman Umar Basori di kantornya, Kabupaten Garut, Jawa Barat, Kamis (11/4/2019).
Ia menegaskan tak seharusnya soal 'Bubarkan Banser' masuk dalam kertas ujian untuk siswa SMP peserta USBN. Hal tersebut dianggap menggiring opini pelajar untuk membenci organisasi Banser.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Pria yang juga menjabat Wakil Sekretaris 1 Bidang Organisasi PCNU Garut itu telah melayangkan surat ke Komisi D DPRD Garut terkait permohonan audiensi bersama pihak terkait. "Saya sudah melayangkan surat ke Komisi D dan Komisi D juga sudah merespons. Mudah-mudahan besok bisa diselenggarakan audiensi ya," katanya.
Hilman berharap permasalahan ini dapat menjadi koreksi di internal Disdik Garut agar kejadian serupa tak terulang.
Saksikan juga video 'USBN SMP di Garut Cantumkan 'Bubarkan Banser' Bikin Geger':
(bbn/bbn)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini