Dini Hari, Massa Tolak Tambang Ubah Kantor Gubernur Aceh Bak Pasar Malam

Dini Hari, Massa Tolak Tambang Ubah Kantor Gubernur Aceh Bak Pasar Malam

Agus Setyadi - detikNews
Kamis, 11 Apr 2019 02:50 WIB
Mahasiswa masih bertahan di halaman kantor Gubernur Aceh. Mereka menyatakan menolak izin usaha pertambangan. (Agus Setyadi/detikcom)
Banda Aceh - Hingga pukul 02.00 WIB, mahasiswa yang menggelar aksi menolak izin usaha pertambangan masih bertahan di kantor Gubernur Aceh. Suasana di lokasi berubah bak pasar malam dan menjadi tempat wisata dadakan pengguna jalan di Banda Aceh.

Pantauan detikcom, para pengguna jalan mayoritas kendaraan roda dua memarkir motor mereka di pinggir jalan di depan kantor Gubernur Aceh di Banda Aceh, Kamis (11/4/2019) dini hari. Mereka masuk ke halaman kantor dan berbaur dengan mahasiswa.


Lokasi lapangan upacara di kantor gubernur jadi tempat mahasiswa menyalurkan bakat. Di sana, mereka membaca puisi, bermain gitar, dan saling bercerita.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Foto: Agus Setyadi/detikcom

Para mahasiswa ini duduk berkelompok-kelompok. Namun yang menarik perhatian adalah kehadiran sejumlah bangunan hasil kreativitas mahasiswa dari berbagai kampus di Aceh.

Mereka mencopot paving block di lapangan upacara dan membuat berbagai jenis bangunan. Selain itu, di lokasi dibikin beberapa bingkai 'makam' beragam ukuran.


Mahasiswa juga membuat sebuah cerobong asap yang disebut milik perusahaan tambang yang mereka tolak. Mereka menyalakan api di bawahnya sehingga asapnya keluar di bagian atas.

Foto: Agus Setyadi/detikcom

"Singgah... singgah..., Bang. Ini tempat wisata gratis, boleh foto juga, gratis," kata seorang mahasiswa sambil menyalakan api.

Selain itu, beberapa mahasiswa menyusun paving block menjadi tempat duduk dan tidur. Suasana kantor gubernur pun malam ini berubah bak pasar malam.

"Untuk beberapa bangunan yang dibikin dari paving block, itu kreativitas dan ide mereka masing-masing. Mereka sudah bikin kelompok masing-masing dan ide masing-masing kelompok," jelas Pembina Korps Barisan Pemuda Aceh (BPA) Wahidul Qahar kepada detikcom saat ditemui di lokasi.


Menurutnya, aksi mahasiswa ini bakal berlangsung hingga tuntutan mereka didengar Plt Gubernur Aceh Nova Iriansyah. Untuk bertahan di lokasi, para mahasiswa ini mendapat pasokan logistik dari berbagai kalangan masyarakat.

Massa mencabut paving block di halaman kantor Gubernur Aceh, kemudian dibentuk segala bangunanMassa mencabut paving block di halaman kantor Gubernur Aceh, kemudian dibentuk segala bangunan. (Agus Setyadi/detikcom)

"Warga hadir di sini terkait kepedulian dan kepekaan mereka terhadap massa yang menggelar aksi. Aksi kita menarik simpati masyarakat," jelas Wahidul.

"Kita akan terus bertahan di sini dan kita akan mengawal pembacaan putusan gugatan PT EMM yang digelar hari ini," ungkapnya. (agse/jbr)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads