Menanggapi kejadian itu, Wali Kota Jakarta Selatan Marullah mengatakan bahwa tawuran merupakan gesekan sosial.
"Jadi tawuran itu 'kan ya gesekan sosial dan di Antasari itu biasa banyak orang yang lalu lalang sana sini," kata Marullah saat dihubungi wartawan, Selasa (9/4/2019).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Biasanya ada tarik-tarikan, trek-trekan dan lain-lain sebagainya. Jadi saya berharap warga bisa mengendalikan emosi gitu ya. Jangan sampai terpancing dengan hal-hal tertentu," ungkapnya.
Lebih lanjut Marullah mengimbau warga untuk mengendalikan emosi dan menjaga keamanan. Sebab, tidak mungkin pemerintah menjaga setiap aksi sosial masyarakatnya.
"Kemudian kita nggak bisa jagain secara keseluruhan, kita nggak bisa jagain kejadian total semuanya gitu ya. Ada kejadian di sana, tapi Alhamdulillah lah terkendali dengan baik," ucapnya.
Terkait kejadian itu, Marullah mengaku pihaknya sudah berkoordinasi dengan pihak kepolisian. Dia meminta polisi dan Satpol PP mengantisipasi agar kejadian serupa tidak terulang.
"Selalu kita begitu, karena teman-teman kita dari kepolisian kemudian di lingkup saya juga ada Satpol PP sebagainya, semuanya itu mengantisipasi model-model begitu," sambungnya.
Sementara Kapolres Jaksel Kombes Indra Jafar dan Kasat Reskrim Polres Jaksel Kompol Andi Sinjaya Thalib belum menjawab terkait kejadian itu.
Aksi tawuran itu viral di media sosial. Dalam rekaman video, tampak dua kelompok saling menyerang dengan melemparkan petasan ke arah lawan.
Salah satu kelompok tampak mundur dan melarikan diri ketika kelompok lawan menyerbu dengan senjata tajam. Ada sekitar puluhan orang yang berboncengan motor, beberapa di antaranya tampak mengacung-acungkan senjata tajam.
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini