"Kita lakukan analisis dari hasil ini terkait objektivitas kejadian ini dari sebelum, sesaat, dan pasca-kejadian supaya bisa diberikan informasi secara ilmiah agar tidak simpang siur," jelas Kasi Kecelakaan Lalu Lintas Ditlantas Polda Metro Jaya Kompol Herman di lokasi, Selasa (9/4/2019).
Rekonstruksi ini melibatkan Tim Traffic Accident Analyst (TAA). Tim ini akan menganalisis detik-detik hingga penyebab kecelakaan maut ini.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Bahwasanya hasil dari pada traffic accident analyst ini akan menjawab, termasuk masalah kecepatan, mulai pengereman pada waktu jatuh. Nah itu nanti akan rinci terjawab dengan teknologi baru ini," sambungnya.
Salah satu fokus tim adalah pagar kawat sling baja yang menjerat leher korban hingga putus.
"Rekan-rekan bisa lihat secara kasatmata bahwa ini hal lumrah kejadian seperti itu, di sisi lain ada kawat sling, kemudian ada tiangnya, kemudian korban bersamaan dengan itu terjatuh lalu badannya terjatuh ke bagian sling besi itu tadi," jelas Herman.
Proses rekonstruksi tersebut berlangsung selama 30 menit. Hasil rekonstruksi dan olah tempat kejadian perkara (TKP) akan diolah di Direktorat Lalu Lintas Polda Metro Jaya.
"Kita akan bawa hasil olah TKP ini dan kita bawa ke kantor dan akan kita olah by computer dan di situ kita akan lakukan analisis dari hasil ini," tandasnya.