Kepala BPBD Kabupaten Majalengka Agus Permana mengatakan longsor terjadi di sembilan titik yang berada di Desa Sindangpanji.
"Sementara dari hasil pendataan ada 9 titik menutupi jalan sepanjang 1,8 kilometer penghubung Kuningan-Majalengka," ucap Agus saat dihubungi detikcom melalui sambungan telepon, Selasa (9/4/2019).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Agus menyebutkan longsor terjadi pada Senin (8/4/2019) malam kemarin. Pasca kejadian, pihaknya langsung mengevakuasi puluhan warga yang saat itu tengah melintas di lokasi bencana longsor.
"Pertama kita melakukan evakuasi sebanyak 30 orang. Kedua evakuasi lagi, 55 orang kita evakuasi," katanya.
Meski warga telah dievakuasi, namun masih terdapat sekitar 23 kendaraan yang terjebak di tengah longsoran. Mereka tidak bisa melanjutkan perjalanan karena jalan tertutup tanah.
Saat ini, kata Agus, sejumlah alat berat sudah dioperasikan untuk membersihkan jalur termasuk evakuasi 23 kendaraan yang terjebak longsor. Kemungkinan proses evakuasi memakan waktu hingga lima hari.
"Faktornya curah hujan tinggi, kemudian kontur tanahnya memang rawan longsor. Banyak pohon yang tumbang di wilyah itu. Kita imbau agar warga tetap hati-hati," ucapnya.
![]() |
Terpisah, Kasat Lantas Polres Majalengka AKP Atik Suswanti mengatakan jalur penghubung Kuningan-Majalengka terputus lantaran tertimbun longsoran. Atik mengatakan pihaknya memberlakukan pengalihan arus.
"Arus kita alihkan ke jalur alternatif. Untuk kendaraan yang berasal dari Ciamis, Tasikmalaya dan Majalengka yang menuju Kuningan dialihkan ke Desa Cidulang ke Cipulus Kuningan," kata Atik melalui pesan singkat kepada detikcom.
Lebih lanjut, Atik menyebutkan jalur alternatif menuju Cipulus Kuningan hanya bisa dilalui kendaraan minibus. Sedangkan untuk kendaraan besar, dialihkan menuju Jalan Raya Talaga, Kabupaten Majalengka.
"Alat berat sudah dioperasikan di lokasi bencana. Pengalihan arus dilakukan untuk memperlancar jalur," katanya. (tro/tro)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini