Pantauan detikcom, Selasa (9/4/2019) ketinggian air di Kampung Bojongasih, Desa Dayeuhkolot, Kacamatan Dayeuhkolot dari mulai lutut hingga atap rumah.
Sejumlah anggota TNI dan aparat desa melakukan evakuasi warga yang terjebak di rumahnya. Salah satunya seorang ibu muda bernama Suryani yang sedang hamil 8 bulan.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Aparat mendapat laporan Suryani masih terjebak di lantai dua rumahnya dari suaminya, Miftah.
Foto: Wisma Putra |
Miftah bersama Serka Emil, satu anggota TNI lainnya dan Ketua RW kangsung menuju ke lokasi dengan menggunakan perahu karet. Rumah Miftah berada di dalam pemukiman padat penduduk dan harus melewati gang-gang kecil.
Perahu karet yang ditumpangi hanya sampai di depan gang. Miftah langsung menceburkan diri dan berenang menuju rumahnya.
Evakuasi ibu hamil ini cukup dramatis, pasalnya dievakuasi tanpa menggunakan pelampung dan alat bantu lainnya. Suryani dievakuasi dengan cara digendong oleh Miftah dengan berjalan di tengah banjir setinggi leher orang dewasa. Setelah dibawa keluar rumah, Suryani langsung dinaikkan ke atas perahu.
Evakuasi itu berlangsung cepat, Miftah dan Suryani turun dari perahu dan akan mengungsi ke rumah saudaranya yang berada di Palasari Dayeuhkolot.
"Ketinggian air seleher, saya evakuasi mertua, istri yang sedang hamil dan adik ipar," kata Miftah usai turun dari perahu.
Foto: Wisma Putra |
Miftah menjelaskan, ia bersama keluarganya tak sempat mengungsi karena, Senin (8/4) sore kemarin hujan besar.
"Istri hamil 8 bulan dan akan mengungsi ke rumah sodara di Palasari. Belum sempat ngungsi kemarin hujan basar," ujarnya.
Sementara itu, Babinsa Desa Dayeuhkolot Serka Emil mengatakan sudah menjadi tugasnya sebagai aparat membantu evakuasi korban banjir.
"Ya sudah rutin buat saya, setiap banjir bantu evakuasi. Apalagi ini banjir di titik terdalam sudah 230 cm. Kemaren saya sarankan warga mengungsi, tapi berpikir tidak akan terlalu besar, sekarang besar makanya ada yang terjebak, seperti tadi perahu saya tidak bisa lewat," ujarnya.
Petugas di lapangan yang melakukan evaluasi kerap menemukan kendala, salah satunya gang pemukiman yang kecil sehingga perahu tidak dapat masuk sehingga warga yang mau dievakuasi harus berenang terlebih dahulu lalu dinaikkan ke atas perahu. (ern/err)












































Foto: Wisma Putra
Foto: Wisma Putra