Dilansir dari Reuters, Selasa (9/4/2019), menurut TV Globo peristiwa penembakan itu terjadi pada Minggu (7/4) malam waktu setempat. Para tentara disebut menembakkan puluhan peluru ke mobil itu setelah para tentara kebingungan dengan mobil yang digunakan anggota geng yang menembaki mereka sebelumnya.
Dalam sebuah pernyataan, Komando Militer Timur mengatakan 10 dari 12 tentara yang terlibat dalam insiden itu ditangkap, karena ketidakkonsistenan antara pernyataan awal dan fakta yang kemudian terungkap. Mereka didakwa dengan ketidakpatuhan dengan aturan keterlibatan dan kasus mereka akan disidangkan oleh peradilan militer.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Hampir sepanjang tahun lalu, militer Brasil mengambil alih keamanan publik di negara bagian Rio de Janeiro. Jumlah pembunuhan pada tahun 2018 turun 7 persen dari tahun sebelumnya menjadi 4.950, namun jumlah orang yang tewas dalam konfrontasi dengan pasukan keamanan naik 36 persen dibandingkan periode yang sama.
Presiden Jair Bolsonaro, mantan kapten angkatan darat yang kemudian menjadi anggota parlemen federal di Rio de Janeiro selama hampir tiga dekade bersumpah untuk menghadapi geng-geng kriminal Brazil. Dalam pernyataannya, Komando Militer Timur juga menolak kelebihan atau pelanggaran yang dilakukan oleh tentara, dan menegaskan kembali komitmen tentara terhadap transparansi dan parameter hukum yang diberlakukan oleh aturan hukum terhadap penggunaan kekuatan yang sah oleh para anggotanya.
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini