Ketua Bawaslu Jabar Abdullah Dahlan tidak memungkiri adanya kekhawatiran maraknya berita bohong bertebaran di media sosial jelang pemilihan. Hal itu tentunya akan diantisipasi.
"Patroli siber kita tingkatkan jelang pemilu mencegah isu SARA, hoaks dan agama yang sering terjadi," kata Abdullah kepada wartawan di Gedung Sate, Kota Bandung, Senin (8/4/2019).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Menurutnya dalam pengawasan tersebut, pihaknya menggandeng Pemprov Jabar. Mengingat, beberapa waktu lalu, Gubernur Jabar Ridwan Kamil juga meluncurkan tim Jabar Siber Hoaks.
"Keberadaan Tim Siber Hoaks ini sangat membantu kerja Bawaslu Jabar. Maka dari itu kita kerja sama untuk pengawasan ini," jelas dia.
Selain memerangi hoaks, Bawaslu Jabar juga mengawasi adanya pelanggaran pemilu berupa kampanye di masa tenang. Pengawasan dilakukan tidak hanya di lapangan, melainkan secara digital.
"Masa tenang kan sudah jelas tidak boleh kampanye dalam bentuk apapun. Kalau ditemukan masuk pelanggaran kampanye," ujar Abdullah.
Gubernur Jabar Ridwan Kamil mengaku akan mendukung pengawasan jelang pemilu 2019. Pihaknya akan memanfaatkan instrumen yang dimiliki Pemprov Jabar salah satunya Tim Siber Hoaks.
"Intinya jangan sampai masa tenang ada kampanye, baik fisik atau digital. Kita juga akan memastikan instrumen negara baik ASN dan lainnya tetap netral," kata pria yang karib disapa Emil ini. (mud/tro)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini