Polisi Ciduk 2 Bocah yang Jarah Duit Sesajen Upacara Melasti di Bali

Polisi Ciduk 2 Bocah yang Jarah Duit Sesajen Upacara Melasti di Bali

Aditya Mardiastuti - detikNews
Senin, 08 Apr 2019 00:30 WIB
Foto: Dua bocah yang mengambil uang sesajen (sesari) saat upacara Melasti di Pantai Padanggalak, Bali ditangkap polisi (dok. Istimewa).
Denpasar - Setelah sempat viral, dua bocah yang mengambil uang sesajen (sesari) saat upacara Melasti di Pantai Padanggalak, Bali ditangkap polisi. Satu bocah masih dicari dengan tujuan pembinaan.

Kedua bocah tersebut yaitu M Joko Maulana (15) dan Ilham (14). Keduanya merupakan bocah putus sekolah, yang sehari-hari bekerja sebagai pemulung.

"Ya, diamankan tadi sore tapi kita akan bina agar anak-anak tersebut tidak lagi mengganggu saudara kita yang lagi sembahyang," kata Dirkrimum Polda Bali Kombes Andi Fairan lewat pesan singkat, Minggu (7/4/2019).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Kepada polisi keduanya mengaku mengambil uang sesari saat Melasti di Pantai Padanggalak, Bali, Senin (4/3) lalu. Rupanya meski ulah mereka telah viral, keduanya kembali melakukan hal serupa siang tadi di tempat yang sama.

"Yang bersangkutan (Joko) telah mengambil uang sesari sebesar Rp 1,35 juta sedangkan pada saat melis hari Minggu (7/4) yang bersangkutan mendapatkan Rp 25 ribu dari sesari yang telah dipersembahkan untuk upacara tersebut. Terkait dengan video viral pada perayaan Melis sebelum Nyepi yang bersangkutan membenarkan dirinya ada di video," kata Andi.


Ilham juga mengakui memang ikut mengambil uang yang ada pada sesajen saat masyarakat melakukan melis Pantai Padanggalak yang viral di medsos tanggal 4 Maret 2019. Dia mengakui mendapatkan duit Rp 500 ribu.

"Yang bersangkutan mengakui atas kemauannya sendiri dan tidak ada yang mengkoordinir tindakannya tersebut untuk memenuhi kebutuhannya sehari-hari, dan yang bersangkutan menyesali perbuatannya tersebut dan tidak akan mengulanginya lagi dan pada hari Minggu (7/4) yang bersangkutan mendapatkan sesari sebesar Rp 9 ribu," jelasnya.


Kedua bocah itu mengaku uang tersebut digunakan untuk kebutuhan sehari-hari. Sementara seorang bocah bernama Riski masih dicari.

Andi menyesalkan video viral kenakalan bocah itu diberi narasi provokatif dan ujaran kebencian. Dia berharap masyarakat bisa semakin bijak dalam membaca berita-berita viral.

"Betul, kita mengamankan anak-anak tersebut sebagai upaya tangkal agar berita tersebut tidak dimanfaatkan pihak tertentu untuk menyebar potensi konflik. Ya, sementara kita menunjukkan bahwa narasi berita tersebut hoax dan provokatif dan semoga masyarakat semakin dewasa dan bijak dalam menyikapi setiap berita yang bersifat provokatif," pesan Andi. (ams/nvl)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads