JK: Pemilu Adalah Evaluasi Bangsa, Punya Makna Sama dengan Nyepi

JK: Pemilu Adalah Evaluasi Bangsa, Punya Makna Sama dengan Nyepi

Aditya Mardiastuti - detikNews
Sabtu, 06 Apr 2019 22:48 WIB
Wapres JK di acara Darma Santi Nyepi Nasional, di Art Center, Denpasar, Bali. (Foto: Aditya Mardiastuti/detikcom)
Denpasar - Wapres Jusuf Kalla (JK) menyebut Pemilu sebagai momen untuk mengevaluasi. Menurut JK, suatu kepemimpinan harus diperbaharui jika tidak menjalankan tugas da fungsi dengan benar.

"Pemilu juga didasari adalah evaluasi bangsa secara keseluruhan. Jadi, mempunyai makna yang sama dengan hari suci yang Nyepi. Kita mengevaluasi apa yang telah kita lakukan selama lima tahun bagi pemimpin tentu harus dievaluasi, apabila benar maka dilanjutkan, apabila tidak benar tentu harus diperbaharui dan dievaluasi kembali," kata JK saat menghadiri acara Darma Santi Nyepi Nasional di Art Center, Denpasar, Bali, Sabtu (6/4/2019).

Darma Santi Nyepi mengusung tema 'Melalui Catur Brata Penyepian Kita Sukseskan Pemilu 2019'. JK menilai masyarakat Bali sudah cerdas dalam menentukan pemimpin mana yang dinilai sukses ataupun yang gagal.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Saya yakin tentu masyarakat Bali tahu apa makna berhasil dan apa tidak berhasil. Maka dalam rangka pemilu yang akan datang kita harapkan semua berpartisipasi dan seperti disampaikan tadi merupakan juga kesucian diri juga peningkatan bagaimana bangsa ini maju," ujar JK yang disambut tepuk tangan hadirin.

Jk menambahkan momen penyucian diri merupakan momen untuk introspeksi. Bagaimana bangsa Indonesia yang majemuk ini, sebut JK, bisa menghadapi tantangan-tantangan zaman.

"Mempunyai tujuan yg sama bagaimana bangsa ini makmur dan adil. Bangsa ini sangat besar, nomor empat penduduknya di dunia, merupakan suatu bangsa yang mempunyai keberagaman. Apabila bangsa ini tidak mempunyai keberagaman hanya satu maka tidak warna warni. Jika tidak warna warni tidak memiliki keindahan, perbedaan ini bukanlah perbedaan keyakinana atau agama itu bukanlah pemecah persatuan bangsa. Kita terdiri atas 17 ribu pulau itu berarti bahwa kita terpisah tapi kita disatukan. Itu makna bagaimana perbedaan itu adalah yang menyatukan kita semua," urainya.

JK menekankan bahwa perbedaan yang ada jangan dijadikan pemecah persatuan bangsa. Dia berharap Pemilu 17 April 2019 mendatang bisa berjalan aman, dan lancar.

"Tentu dengan berbagai perbedaan lainnya, itu akan menyatukan kita dan kita sangat bersyukur bahwa dalam menghadapi pemilu ini meski ada riak-riaknya tapi tetap pada kesatuan mempunyai tujuan yang sama bagaimana memajukan bangsa ini," jelas JK.

"Tulisan hari ini pemilu hasilnya tidak penting tapi bagaimana berguna untuk sebaik-baiknya. Bagaimana Indonesia aman, bagaimana Indonesia maju, pendapatan masyarakat maju. Tantangan kita ke depan seperti itu, tantangan kita ke depan meningkatkan kemakmuran masyarakatnya," sambungnya.

JK menyebut kemakmuran bisa terwujud dengan kerja sama erat antara pemerintah, masyarakat, dan memanfaatkan ilmu pengetahuan. Dengan kemajuan itu, Jk optimistis bangsa Indonesia bisa makin maju dan bersaing dengan bangsa lainnya.

"Tanpa ilmu pengetahuan kita tidak bisa mengalahkan bangsa lain, tapi apabila masyarakat kita tidak bersatu kita juga tidak bisa bersaing dengan bangsa lain. Kita bagaimana melihat di negara-negara di Eropa, baik di Timur Tengah, Asia Selatan begitu banyak konfliknya, kita berysukur meski kita banyak perbedaan tapi tetap mempunyai suatu kesatuan yang baik. Itu yang kita harapkan dalam hari suci Nyepi ini bagaimana evaluasi bermanfaat untuk semuanya," pesan JK. (ams/zak)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads