"Oke sekarang gini, ini waktunya tinggal 2 minggu. Jangan sampai di Indramayu yang kondisinya sudah baik, dalam 2 minggu tahu-tahu ada isu fitnah hoax, kabar bohong. Hati-hati. Kalau ada tetangga kita terkena isu, harus berani lawan, meluruskan. Diluruskan jangan sampai ada isu," kata Jokowi di Sport Center Indramayu, Kabupaten Indramayu, dalam keterangan tertulis TKN Jokowi-Ma'ruf Amin, Jumat (5/4/2019).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Perlu saya ingatkan bahwa di Pilpres 2014, catatan saya di sini Jokowi-JK menang 59 persen. Di Indramayu tahun 2014. Di 2019 pengin berapa? Saya tidak ingin membebani yang berat-berat. Kalau dulu 59 (persen), tahun ini minimal 65 (persen). Sanggup? Yang sanggup tunjuk jari," ujar Jokowi.
"Kalau saya melihat militansi seperti sore hari ini, 65 (persen) kurang. Tapi nggak apa-apa, minimal 65 (persen) setuju? 70 boleh, 75 boleh, 80 boleh. Minimal 65. Sanggup semuanya bekerja keras? Waktu kita tinggal 14 hari lagi. Hati-hati," imbuhnya.
Jokowi kemudian menegaskan lagi bahwa tidak benar isu seperti pendidikan agama akan dihapus, perkawinan sejenis diperbolehkan, lalu azan dilarang. Jokowi pun bersyukur warga Indramayu sudah mengerti bahwa isu-isu tersebut bohong.
"Kalau sudah ngerti semua rapatkan barisan, konsentrasi ke tanggal 17 April. Pertama, ajak teman-teman, saudara-saudara, teman sekampung untuk datang berbondong-bondong ke TPS tanggal 17 April, setuju? Ajak semua," bebernya.
Capres 01 ini juga mengingatkan agar pada 17 April semua memakai baju putih. Karena yang dicoblos di tempat pemungutan suara (TPS) adalah paslon nomor urut 01 yang memakai kemeja putih.
"Tanggal 17 April kita ke TPS memakai baju? (putih). Karena yang dicoblos bajunya? (putih)," tutur Jokowi. (idn/jbr)