.webp)
"Saya kan hanya mendengarkan saja, menerima paparan saja. Jadi saya nggak tahu persis yang sesungguhnya itu apakah fitnah atau benar kenyataan, kan gitu," kata Taufik Nuriman saat dihubungi melalui sambungan telepon di Serang, Banten, Jumat (5/4/2019).
Ia menambahkan pelaporan mengenai viralnya video ini oleh KPU RI menunjukkan bahwa petahana terlalu sensitif.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Ya nggak apa-apa, biasanya kalau petahana terlalu sensitif," ujarnya.
Taufik mengaku menolak jika harus diperiksa oleh kepolisian mengenai viralnya video tuduhan ini. Menurutnya, ia hanya sebagai tuan rumah yang meminjamkan ruangan kepada tim sukses Prabowo-Sandiaga di Serang. Meskipun ia ada di ruang itu, ia hanya mendengarkan.
"Bagusnya yang itu saja (orang di video diperiksa), (atau) yang lain kepengurusan. Saya mah menyiapkan tempat saya. Saya nggak ngundang, yang nyampaikan saya nggak tahu namanya, nggak kenal," pungkasnya.
KPU RI sudah melaporkan video tuduhan servernya yang di-setting ke Bareskrim Polri pada Kamis (4/4). Laporan langsung dikawal oleh Direktur Tindak Pidana Bareskrim Brigjen Albertus Rachmad Wibowo.
Di video memperlihatkan seorang pria berbicara dalam sebuah pertemuan di rumah mantan Bupati Serang. Pria yang diidentifikasi sebagai konsultan itu bicara banyak hal, termasuk soal KPU.
"Di KPU, saya bulan Januari ke Singapore karena ada kebocoran data. Ini tak buka saja. 01 sudah membuat angka 57 persen," kata pria itu.
Tonton juga video Fahri Minta KPK dan Bawaslu Usut Amplop 'Cap Jempol':
 |
