Baku tembak itu terjadi di Pegunungan Salumarate, Desa Salubanga, Kecamatan Sausu, Parigi Moutong (Parimo) pada Kamis (21/3). Tiga anggota Ali Kalora yang tewas yaitu Andi Muhammad alias Abdullah alias Abdul Rahman (22), Al Haji Kaliki alias Ibrohim (26), dan Alqindi alias Muaz (26).
"Alqindi alias Muaz, hasil penelusuran dan investigasi tim ke Banten bahwa yang bersangkutan adalah keponakan Imam Samudra pelaku terorisme yang dijatuhi hukuman mati dan telah dieksekusi," kata Karopenmas Divisi Humas Polri Brigjen Dedi Prasetyo dalam keterangannya, Jumat (5/4/2019).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dalam baku tembak itu, Satgas Tinombala menyita satu ransel dan dua karung berisi perbekalan kelompok Ali Kalora itu. Ransel dan karung tersebut disita dari tiga anggota Ali Kalora yang berhasil ditembak mati oleh aparat beberapa hari lalu.
"Barang bukti yang diperoleh dari tas ransel DPO yang meninggal dunia yaitu sarung, sendal, rompi, sweater, bom lontong, senter kepala, bahan bom, sendok 2 buah, sarung tangan, handuk, sikat gigi, obat luka, alat kikir, buah-buahan sebagai bekal makan mereka, ada nangka, pisang rebus di kresek, ban dalam motor," jelas Dedi di Mabes Polri, Jalan Trunojoyo, Kebayoran Baru, Jakarta Pusat, Senin (25/3).
Isi dua karung milik DPO yang diamankan petugas pun hampir sama dengan isi ransel, yaitu barang-barang yang digunakan untuk bertahan hidup di hutan. Namun di dalam karung, petugas menemukan gergaji, amunisi senjata api jenis SS 1 V2, amunisi selongsong tidak aktif 4 buah, potongan besi, parang dan kompas.
"Amunisi yang aktif 55 butir. Lalu ada yang tidak aktif. Ada juga senjata tajam jenis parang," ujar Dedi.
Simak Juga "Satgas Tinombala Kepung Kelompok Ali Kalora":
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini