Seorang perempuan asal Connecticut, Amy Lappos, mengatakan bahwa Biden pernah menyentuh wajahnya dengan kedua tangannya dan menggosok hidungnya, sepuluh tahun lalu.
Tuduhan ini disampaikan setelah perempuan lain, Lucy Flores mengatakan bahwa Biden pernah mencium kepalanya saat acara kampanye.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Itu bukan budaya. Itu bukan kasih sayang. Itu seksisme atau misogini," cetusnya.
Sebelumnya pada pekan lalu, tuduhan serupa terhadap Biden juga dilontarkan oleh mantan anggota parlemen negara bagian Nevada, Lucy Flores. Flores mengatakan bahwa Biden pernah menciumnya pada bagian kepalanya ketika wanita itu menanti giliran untuk naik ke podium saat kampanye pada tahun 2014 lalu.
Atas pernyataan Flores tersebut, Biden yang mantan wapres semasa pemerintahan Presiden Barack Obama itu, mengatakan bahwa dirinya tidak pernah bertindak tak pantas seperti yang dituduhkan aktivis perempuan itu.
"Selama bertahun-tahun dalam kampanye dan kehidupan publik, saya telah memberikan jabat tangan, pelukan, ekspresi kasih sayang, dukungan dan kenyamanan yang tak terhitung. Dan tidak pernah--tidak pernah--saya yakin saya bertindak tidak semestinya. Jika dianggap saya melakukannya, saya akan mendengarkan dengan hormat. Tetapi itu bukan niat saya," kata Biden dilansir Reuters, Senin (1/4/2019).
Baca juga: Hillary Clinton Tak Mau Lagi Jadi Capres AS |
Tuduhan-tuduhan tersebut muncul di saat Biden dianggap sebagai kandidat favorit dalam nominasi pencapresan Partai Demokrat untuk menantang Presiden AS Donald Trump dari Partai Republik dalam pemilihan presiden tahun 2020 mendatang. Namun hingga saat ini Biden belum memutuskan mengenai kepastiannya untuk mencalonkan diri.
Biden selama ini dikenal dengan reputasi menyentuh para istri, ibu, atau anak perempuan senator dengan canggung selama upacara pelantikan. Dia pernah dihujani kritikan karena memijat pundak istri Ash Carter, Stephanie Cartes, pada 2015 ketika suaminya dilantik sebagai menteri pertahanan. Foto-foto momen tersebut beredar secara online hingga Stephanie harus menulis sebuah kolom untuk membela Biden.
(ita/ita)