"Langsung ditangani TKD Purworejo. Di tingkat provinsi memberikan pendampingan," ujar Ketua TKD Jokowi-Ma'ruf, Bambang Wuryanto kepada wartawan, Rabu (3/4/2019).
Peristiwa terjadi di Jl Jogja Km 11, tepatnya di depan SDN Krendetan, Kecamatan Bagelen, pada Selasa (2/4). Polisi menyebut pelaku merupakan peserta kampanye Prabowo-Sandiaga yang hari itu digelar di Lapangan Kemiri.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Saat kejadian, korban tengah mengatur lalu lintas karena lokasi tersebut digunakan sebagai jalur keluar-masuk kendaraan proyek pertambangan batu andesit. Polisi menyebut korban mengenakan kaus bergambar Jokowi.
"Pakai kaus Jokowi. Dia jelas fanatik Jokowi, meski tidak aktif kampanye," tutur Bambang.
Menurut pengakuan korban kepada polisi, pelaku pengeroyokan yang merupakan peserta kampanye Prabowo-Sandiaga mengenakan atribut GPK (Gerakan Pemuda Ka'bah). Setelah mengeroyok korban, para pelaku yang melintas kemudian melanjutkan perjalanan ke arah Yogyakarta.
"Sudah full ditangani polisi," kata Bambang yang juga Ketua DPD PDIP Jateng itu.
Soal peristiwa ini, Badan Pemenangan Nasional (BPN) Prabowo-Sandiaga sudah angkat bicara. Mereka menurunkan tim ke lapangan untuk menginvestigasi apakah pelaku pengeroyokan betul dari massa pro-Prabowo.
"Apakah pelaku pengeroyokan benar-benar dari kubu 02 atau ada pihak-pihak lain yang memanfaatkan suasana," ucap Direktur Advokasi dan Hukum BPN Prabowo-Sandiaga, Sufmi Dasco Ahmad, hari ini.
Bila ternyata betul pendukung Prabowo, ia menyebut pihaknya tidak bisa membenarkan perbuatan tersebut. Dasco mengingatkan kampanye harus dilakukan dengan cara damai.
"Kalau memang itu terjadi di kubu 02, hal-hal seperti ini tidak bisa ditolerir. Pak Prabowo dan Pak Sandi selalu berbicara bahwa kampanye itu harus damai, di dunia nyata dan tidak hoax di dunia maya," sebut anggota Komisi III DPR yang membidangi hukum itu.
Simak Juga "Bawaslu Usut Kasus Dugaan Kapolres Garut Perintahkan Dukung Jokowi":