"Kan sudah ada klarifikasi dari Kemenlu. Kita ada panwaslu luar negeri di sana dan tidak ada laporan atau temuan," ucap Komisioner Bawaslu, Fritz Edward Siregar, kepada detikcom, Selasa (2/4/2019).
Sebelumnya, Ketua Bawaslu Abhan juga sudah angkat bicara soal tudingan itu. Abham berjanji menindaklanjuti jika ada laporan terkait kecurangan di Arab Saudi.
"Tentu kalau ada dugaan kecurangan, dugaan-dugaan manipulasi, dugaan-dugaan yang melanggar, tentu ada laporan, kami akan tindak lanjuti," kata Abhan di kantor KPU, Jl Imam Bonjol, Jakarta Pusat, Senin (1/4).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Bahkan belakangan ini kita juga mendapatkan informasi yang sangat-sangat memprihatinkan, di mana ada beberapa ketua TPS di kota-kota kecil di Saudi Arabia, seperti di Qasim, kemudian juga di Abha, Jizan, dan lain sebagainya, di mana di antara mereka ada yang ditelepon oleh beberapa pimpinan dari partai pengusung Jokowi. Mereka ditawari sejumlah uang, sejumlah fasilitas, dengan syarat kalau mereka mau melakukan apa yang mereka minta, yaitu seluruh kertas suara yang diperuntukkan bagi WNI yang ada di kota-kota kecil di Saudi Arabia semua ditusuk, dicoblos hanya untuk Jokowi," ujar Rizieq dalam video yang ditayangkan Front TV, seperti dilihat detikcom, Senin (1/4).
Bahkan Rizieq juga menyebut Menteri Luar Negeri Retno LP Marsudi mengimbau staf KBRI Riyadh dan KJRI Jeddah di Arab Saudi agar memenangkan Jokowi. Namun pihak KJRI Jeddah membantah pernyataan tersebut.
"Tidak benar bahwa Menlu RI mengajak pejabat dan staf KBRI Riyadh dan KJRI Jeddah untuk memenangkan salah satu calon pada Pemilu 2019," demikian pernyataan KJRI Jeddah lewat pernyataan tertulis
Saksikan juga video 'BPN Tanggapi Rizieq soal Ketua TPS Diiming Uang: Dia Punya Bukti':
(aik/mae)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini