Dipimpin salah satu anggota tim 'Bersih-bersih DPR' PSI, Daniel Tumiwa, PSI berencana menyampaikan 'Gabut Award' kepada pimpinan DPR. 'Gabut Award' diberikan karena PSI menilai DPR periode 2014-2019 memiliki kinerja terburuk sepanjang sejarah reformasi.
"Kami niatnya datang untuk menyampaikan sebuah award. Award ini karena kami prihatin atas kualitas dan kuantitas yang dihasilkan dalam 5 tahun periode kerja. Kami prihatin, kami sebagai anak muda yang mewakili aspirasi itu menyatakan sikap bahwa kami betul-betul prihatin," kata Daniel di gedung DPR, Senayan, Jakarta, Senin (1/4/2019).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Daniel mengatakan PSI prihatin dengan kinerja DPR yang terus memburuk. Ia pun mengatakan PSI siap menghadirkan perubahan jika berhasil lolos ke parlemen.
"Kami sekelompok orang yang prihatin dan siap juga masuk ke DPR untuk terus dijaga dan untuk memegang akuntabilitas dan keterbukaan. Bahkan kami siap dipecat jika tidak melakukan tugas kami," ujarnya.
![]() |
Namun, 'Gabut Award' dari PSI itu tidak diterima pimpinan DPR hari ini. Salah satu alasannya, PSI belum sempat meminta izin untuk bertemu dengan pimpinan DPR. Daniel mengatakan PSI akan berkoordinasi agar bisa memberikan award tersebut secara langsung kepada pimpinan DPR.
"Akan kita teruskan karena sekarang belum bisa bertemu pimpinan DPR. Karena memang tidak bisa diterima. Seterusnya akan kita minta waktu agar bisa menyampaikan aspirasi dengan baik," ucap Daniel.
'Gabut Award' yang diberikan PSI berupa alat pemindai sidik jari (finger scan) yang biasa digunakan untuk merekam kehadiran. Award itu bertulisan 'Gabut Award untuk DPR Terburuk Sejak Reformasi. PSI Bersih-bersih DPR'.
Saksikan juga video 'Banyak Bangku Kosong di Sidang Paripurna':
(tsa/idh)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini