Lembaga itu adalah GPF (Global Firepower). Mereka mempertimbangkan 55 faktor individual untuk menentukan skor daftar kekuatan (PowerIndeks/PwrIndx). Mereka menyatakan, formula yang mereka gunakan memungkinkan bangsa yang lebih kecill namun punya teknologi canggih bisa bersaing dengan negara yang kurang berkembang.
Dilansir dari situs GFP, Senin (1/4/2019), mereka memberi catatan soal pemeringkatan berjudul '2019 Military Strength Ranking (BETA)' ini. Ranking tidak semata-mata bersandar pada jumlah alat persenjataan suatu negara, namun juga berfokus pada keragaman persenjataan.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Total sumber daya manusia menjadi pertimbangan kunci dalam pemeringkatan ini. Negara yang terkurung daratan (land-locked) tidak akan dihitung kekurangan angkatan laut. Kekuatan angkatan laut dihitung dari keragaman aset yang tersedia. Keanggotaan NATO dihitung sebagai bonus. Stabilitas dan kesehatan finansial suatu negara tak ikut dipertimbangkan. Kepemimpinan militer saat ini tidak ikut dipertimbangkan juga.
![]() |
1. AS
2. Rusia
3. China
4. India
5. Prancis
6. Jepang
7. Korea Selatan
8. Inggris (UK)
9. Turki
10. Jerman
11. Italia
12. Mesir
13. Brazil
14. Iran
15. Indonesia
16. Israel
17. Pakistan
18. Korea Utara
19. Australia
20. Spanyol
Bila dipersempit di lingkungan Asia Tenggara saja, maka Indonesia akan menempati peringkat teratas. Berikut adalah peringkatnya:
1. Indonesia
2. Vietnam
3. Thailand
4. Myanmar
5. Malaysia
6. Singapura
7. Filipina
8. Kamboja
9. Laos
![]() |
"Saya ingat adagium mengatakan bahwa strong will do what they can and the weak suffer what they must, yang kuat akan berbuat sekehendaknya yang lemah harus menderita. Karena itu saya menilai pertahanan Indonesia terlalu lemah, jauh dari yang diharapkan. Kenapa? Karena kita tidak punya uang, karena itu kita harus menjaga keuangan kita ke mana," kata Prabowo seusai debat capres di Hotel Shangri-La, Sabtu (30/3/2019).
Prabowo dalam debat capres mengatakan anggaran pertahanan Indonesia berada di angka 0,8 persen dari GDP (Gross Domestic Bruto). Dia pun membandingkannya dengan anggaran pertahanan Singapura yang disebutnya 3% dari GDP.
![]() |
"TNI kita nomor 5 kekuatan di Asia. Artinya TNI kita kuat sekali. Dan di dunia nomor 15 kekuatannya. Jadi jangan ada yang meremehkan TNI kita!" tegas Jokowi.
Halaman 2 dari 2