Prabowo awalnya menyoroti anggaran pertahanan pemerintah Indonesia. Prabowo membandingkan dengan anggaran pertahanan yang dimiliki Singapura.
"Anggaran pertahanannya 30 persen dari APBN-nya. Tiga persen dari GDP mereka. Saya hanya mengatakan saya pengalaman pak di tentara, budaya ABS banyak pak. Kalau ketemu panglima 'siap pak, aman semua pak, terkendali pak, radar cukup pak, pak tidak benar, pak tidak benar'. Jadi itu saja pak," sebut Prabowo di Hotel Shangri-La, Jakarta, Sabtu (30/3/2019).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Saya melihat Pak Prabowo ini tidak percaya pada TNI kita. Saya yang sipil saya sangat percaya kepada TNI yang kita miliki, sangat percaya. Karena misalnya yang seperti tadi saya ceritakan di natuna saya lihat sendiri kok dibangun-dibangun di sana, di Sorong juga sudah mulai dibangun saya cek," ujar Jokowi.
Topik pembicaraan pun berganti mengenai hubungan internasional. Prabowo yang awalnya mengkritik diplomasi 'nice guy', kemudian menjelaskan dirinya lebih TNI dari banyak TNI.
"Pak Jokowi, tolong penasihat militernya. Bukan saya tidak percaya sama TNI. Kapal selam berapa yang kita miliki, jenisnya berapa, kemampuannya berapa, pesawat berapa, kita negara seluas Eropa berapa, sky drone fighter kita punya peluru kendalinya berapa pak. Diplomasi kalau hanya senyum-senyum menjadi nice guy ya... Begitu-begitu saja pak. Kalau ada armada asing masuk ke laut kita, apa yang kita bisa buat? Jadi bukan saya tidak percaya saya ini TNI pak, saya pertaruhkan nyawa di TNI, saya lebih TNI dari banyak TNI," jelas eks Danjen Kopassus ini.
Tonton juga video Prabowo Pertanyakan Briefing ke Presiden, Jokowi Tegas Percaya TNI :
(dkp/dkp)