Prabowo Singgung Markas Bagus Tak Bisa Perang, Jokowi Sebut Tak Ada Invasi

Prabowo Singgung Markas Bagus Tak Bisa Perang, Jokowi Sebut Tak Ada Invasi

Dwi Andayani - detikNews
Sabtu, 30 Mar 2019 21:52 WIB
Jokowi dan Prabowo di panggung debat capres. (Agung Pambudhy/detikcom)
Jakarta - Calon presiden (capres) nomor urut 02 Prabowo Subianto mempertanyakan anggaran pertahanan yang kecil karena berpengaruh pada kedaulatan bangsa. Namun capres nomor urut 01 Joko Widodo (Jokowi) menilai pertahanan Indonesia saat ini terus mendapatkan perhatian pemerintah.

"Jadi kalau kita membangun divisi ketiga tapi pelurunya nggak ada, untuk apa kita bikin divisi ketiga?" tanya Prabowo kepada Jokowi di atas panggung debat yang digelar di Shangri-La Hotel, Jakarta, Sabtu (30/3/2019).

"Markas bagus nggak bisa perang. Jadi saya tanya Pak Jokowi, apakah briefing yang Bapak terima ini perlu atau tidak untuk dikaji kembali?" imbuh Prabowo.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Jokowi kembali menanggapi dengan kepercayaannya kepada TNI. Jokowi mengamini bahwa anggaran saat ini difokuskan untuk infrastruktur, tapi ke depannya akan diarahkan pada alat utama sistem senjata atau alutsista.

"Sekali lagi, saya masih sangat percaya kepada TNI kita dalam mempertahankan kedaulatan Negara Republik Indonesia yang kita miliki. Sangat percaya," ujar Jokowi.




"Memang kita sekarang ini baru memberikan prioritas pada pembangunan infrastruktur. Pada suatu saat, apabila pertumbuhan ekonomi kita semakin baik, kita akan bisa memberikan anggaran yang lebih baik pada TNI kita," imbuh Jokowi.

Jokowi menyinggung tentang informasi dari intelijen strategis. Apa itu?

"Dari informasi intelijen strategis yang masuk pada saya mengatakan 20 tahun ke depan invasi dari negara lain ke negara kita dapat dikatakan tidak ada," ujar Jokowi.

Selain itu, Jokowi menyoroti keamanan di dalam negeri. Sebab, menurut Jokowi, konflik di dalam negeri tidak dapat dianggap remeh.

"Yang perlu dicermati keamanan di dalam negeri yang berkaitan dengan konflik. Jangan dianggap remeh karena bisa membesar karena perang teknologi elektronik dari luar menusuk ke dalam. Saya ingin menggarisbawahi pengembangan, terutama dalam penguasaan teknologi persenjataan sangat diperlukan dalam negara kita ini," kata Jokowi.


Saksikan juga video ' Jokowi Sebut RI Muslim Terbesar Alat Diplomasi, Prabowo Respons Berapi-api':

[Gambas:Video 20detik]



Ikuti perkembangan terbaru Pemilu 2019 hanya di detikPemilu. Klik di sini




(dhn/tor)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads