Dirangkum detikcom, Sabtu (30/3/2019), tema debat antarcapres kali ini meliputi isu pertahanan dan keamanan, ideologi, pemerintahan, dan hubungan politik luar negeri. Apa saja klaim TKN Jokowi-Ma'ruf Amin dan BPN Prabowo-Sandiaga?
Klaim soal Pembebasan WNI dari Hukuman Mati
Tim Kampanye Nasional (TKN) Jokowi-Ma'ruf Amin menyatakan sang capres telah berhasil membebaskan 443 WNI yang bekerja di luar negeri dari tuntutan hukuman mati. Hal ini disampaikan anggota TKN, Eva Kusuma Sundari, merujuk pada data dari Menlu RI Retno LP Marsudi.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sementara itu, Badan Pemenangan Nasional (BPN) Prabowo-Sandi memamerkan peran sang capres dalam upaya pembebasan TKI Wilfrida Soik dari ancaman hukuman mati di Malaysia. BPN menyebut, meski Prabowo tidak duduk di pemerintahan, eks Danjen Kopassus itu berhasil membebaskan Wilfrida dari segala tuntutan.
"Dalam aspek peran internasional, meskipun bukan seorang pejabat negara, ia turun langsung melakukan pembelaan terhadap TKI Wilfrida Soik yang terancam hukuman di luar negeri," kata juru bicara BPN Prabowo-Sandi, Suhud Alynudin.
Klaim soal Penumpasan OPM di Papua
Di bidang pertahanan dan keamanan, BPN mencontohkan capaian Prabowo menumpas Organisasi Papua Merdeka (OPM). Kala itu, Prabowo bertugas di satuan militer.
"Misal dalam aspek pertahanan dan keamanan, Pak Prabowo terlibat langsung memimpin dan menumpas pemberontak OPM di Papua yang mengancam kedaulatan negara," ujar Suhud.
Pernyataan Suhud ditepis Eva. Eva mengatakan penumpasan OPM tidak menyelesaikan masalah. Ia mengatakan justru Jokowi yang berhasil menyejahterakan masyarakat Papua.
"Menurut saya, dari semua pemerintahan, Pak Jokowi yang berhasil. Bahkan kenapa Papua mau memenangkan Pak Jokowi, bahkan Gubernur Papua (Lukas Enembe) yang Demokrat mendukung Pak Jokowi? Karena di sana rakyat sudah jatuh hati pada Pak Jokowi. Karena afirmasi yang dilakukan Pak Jokowi terhadap Papua. Jadi kombinasi antara diplomasi kesejahteraan dan pembangunan yang digenjot luar biasa, dan memperlakukan orang-orang Papua dengan penuh hormat. Maka kalau kekerasan dibanggakan, ya aneh," sebut Eva.
Klaim soal Pembangunan Hubungan Politik Luar Negeri
TKN menyebut Jokowi punya pengalaman mumpuni di bidang politik luar negeri. Eva mencontohkan peran Indonesia membantu konflik Rohingya. Dia juga menyebutkan soal kesuksesan penyelenggaraan sidang IMF-World Bank pada 2018.
"Kemudian, soal Rohingya. Menurutku, Indonesia berperan sangat sentral. Indonesia dianggap sebagai saudara tua yang mempunyai kekuatan politik yang didengarkan ASEAN. Lalu juga penyelenggaraan sidang IMF-World Bank yang luar biasa dan penghormatan pemimpin-pemimpin dunia kepada Jokowi karena prestasinya di bidang ekonomi," tutur Eva.
Sementara itu BPN memamerkan kemampuan berbahasa asing Prabowo. Menurut Suhud, Prabowo memiliki kapasitas untuk melakukan diplomasi internasional secara langsung.
"Kemampuan bahasa asing yang dimiliki Pak Prabowo memungkinkan diplomasi internasional dilakukan secara langsung tanpa harus mengandalkan para penerjemah," ucapnya.
Saksikan juga video 'Jokowi Ngomong Berdasar Fakta, Prabowo Apa Adanya':
Halaman 2 dari 2