"Ini merupakan salah satu metode sosialisasi," ujar Idris, dalam keterangan tertulis, Sabtu (30/3/2019).
Dalam acara pagelaran wayang kulit di lapangan Desa Sei Beras-Beras, Kecamatan Lubuk Batu Jaya, Kabupaten Indragiri Hulu, Riau, Jum'at (29/3) itu, Idris menyebut penyampaian Empat Pilar lewat pertunjukan wayang kulit juga digelar di banyak daerah.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dalam pagelaran wayang kulit di Desa Sei Beras-Beras, lakon 'Pendowo Sukur' dibawakan oleh dalang Ki Bagus Mudo Darmoko. Kegiatan ini terselenggara berkat kerja sama Sekretariat Jenderal MPR dengan pemerintah daerah setempat.
Dalam kesempatan itu, Idris mengatakan Indonesia adalah bangsa yang besar. Untuk itu kebesaran bangsa ini harus dirawat dan dijaga.
"Jangan Pernah Berhenti Mencintai Indonesia," tuturnya.
Menurut Idris, salah satu kiat untuk mencintai Indonesia adalah dengan mengamalkan Pancasila. Dari sinilah maka MPR melakukan sosialisasi hingga wilayah desa.
"Sambil nonton wayang kulit, mari kita laksanakan nilai-nilai kebangsaan yang terkandung dalam Pancasila," tegasnya.
Kegiatan sosialisasi Empat Pilar MPR RI melalui pagelaran wayang kulit tersebut diresmikan oleh Idris dengan menyerahkan secara simbolis sosok lakon kepada dalang Ki Bagus Mudo Darmoko.
Sementara itu, Ketua Panitia pagelaran ini, Rubiyo, mengucapkan terima kasih kepada Sekretariat Jenderal MPR sudah menyelenggarakan pagelaran wayang kulit ini.
"Selain untuk Sosialisasi Empat Pilar juga ikut melestarikan seni budaya daerah asal kami," tutur pria yang berasal dari Yogyakarta ini.
Rubiyo mengatakan sosialisasi dan pertunjukan wayang kulit itu tak hanya menarik banyak orang namun juga mengundang ratusan pedagang datang ke lapangan desa. Sehingga malam itu suasana di lapangan desa Sei Beras-Beras menjadi pusat keramaian yang meriah.
Simak Juga 'MPR Gandeng Netizen Deklarasi Cegah Konten Hoax dan SARA':
(mul/ega)