Kontroversi Lebaran ala Prabowo di TPS

Round-Up

Kontroversi Lebaran ala Prabowo di TPS

Marlinda Oktavia Erwanti, Tsarina Maharani, Nur Azizah Rizki Astuti - detikNews
Jumat, 29 Mar 2019 20:02 WIB
Prabowo Subianto di Karawang (Luthfiana Awaluddin/detikcom)
Jakarta - Ajakan capres Prabowo Subianto kepada pendukung untuk 'Lebaran' di TPS jadi kontroversi. Prabowo meminta para pendukung membawa lontong hingga sarung ke TPS pada hari pencoblosan nanti.

"Tanggal 17 April jaga TPS, tanggal 17 April bawa lontong, bawa ketupat, bawa sarung, bawa tikar. Kita Lebaran di TPS," kata Prabowo saat berkampanye di Lapangan Galuh Mas, Karawang, Jawa Barat, Jumat (29/3/2019) siang tadi.

Menurutnya, 17 April merupakan hari penentuan sehingga dia meminta rakyat tak salah pilih. Pada hari itu, Prabowo mengajak masyarakat saling memberi makanan.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT


Dia mengatakan, pada hari itu, masa depan bangsa selama 5 tahun ke depan tengah dipertaruhkan. Ketum Partai Gerindra tersebut ingin rakyat bahagia, sejahtera, adil, dan makmur. Prabowo mengaku muak melihat rakyat terus menderita di negara sendiri.

"Kita Lebaran di TPS. Yang punya makan bagi yang tidak punya makan. Satu hari, satu hari adalah hari rakyat menang, rakyat harus menang. Prabowo tidak penting, Prabowo itu manusia, dia tidak penting, dia hanya alat untuk rakyat," katanya.

Terkait permintaan Prabowo, juru bicara Tim Kampanye Nasional (TKN) Joko Widodo (Jokowi)-Ma'ruf Amin, Ace Hasan Syadzily, menganggap capres nomor urut 02 itu mempunyai ajaran Lebaran baru. Menurutnya, Lebaran punya nilai yang sakral dan religius.



"Pak Prabowo punya ajaran Lebaran baru. Lebaran itu dalam tradisi Islam ya dua, Lebaran Idul Fitri dan Lebaran Haji, Idul Adha. Ini Pak Prabowo mau nambah lagi 'Lebaran' 17 April," kata juru bicara TKN Ace Hasan Syadzily kepada wartawan, Jumat (29/3/2019).

"Ingat, bahwa Lebaran itu memiliki nilai sakralitas sendiri. Ada nilai religiositasnya. Jangan jadikan pemilu ini ditarik-tarik ke dalam wilayah sakralitas agama," ujar Ace.

Badan Pemenangan Nasional (BPN) Prabowo-Sandiaga Uno pun menjelaskan maksud pernyataan Prabowo yang mengajak berlebaran di TPS. BPN menganggap pernyataan tersebut dimaksudkan untuk mengajak pendukung bergembira.


"Ya, kan sudah jelas maksud Mas Prabowo itu kan datang ke TPS dengan bergembira seperti berlebaran," kata anggota Dewan Pakar BPN, Dradjad Wibowo, kepada wartawan, Jumat (29/3).

Dia juga mengaku heran atas kritik dari TKN Jokowi-Ma'ruf yang semestinya mengajak para pendukung bergembira menyambut Pilpres 2019.

"Harusnya kan TKN kan mendukung penuh ajakan capres agar pemilihnya datang ke TPS dengan kegembiraan," ucap politikus PAN itu.


"Atau jangan-jangan ada yang menginginkan pemilih datang ke TPS dengan teriak-teriak, 'saya lawan!'? Datang ke TPS dengan garang? Itukah maunya sebagian teman-teman di TKN?" lanjut Dradjad mempertanyakan.


Prabowo Siap Kalah di Pilpres 2019, Asal..., Tonton Videonya:

[Gambas:Video 20detik]

Halaman 2 dari 2
(jbr/nvl)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads