Iqbal menyebut kasus tersebut kini sudah ditangani hukum dan tentunya akan ada penjelasan lengkap nantinya dari segi hukum terkait tindakan dan barang bukti Rp 8 miliar yang diduga aka dijadikan amunisi untuk 'serangan fajar'.
"Itu kan hanya salah satu bukti ya, salah satu bukti. Namun apakah itu, bahwa gunungan uang itu dihasilkan dari hasil korupsi kita juga tidak mengerti," kata Iqbal saat dihubungi, Jumat (29/3/2019).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Maka prinsip kita kembalikan aja ke proses hukum, saya yakin bahwa hukum nanti akan memberikan penjelasan yang sebenar-benarnya," imbuhnya.
Untuk diketahui, KPK melakukan OTT terhadap Bowo hari Kamis (28/3) dini hari kemarin. KPK menemukan uang Rp 8 miliar di suatu lokasi kantor yang bentuknya sudah rapi di dalam 400 ribu amplop dalam pecahan Rp 20 ribu dan Rp 50 ribu. Ribuan amplop itu tertata rapi di dalam tumpukan 84 kotak kardus.
"Saya prinsip menyampaikan rasa prihatin sebagai kawan, sebagai orang Semarang dan sebagai orang yang pernah bersama-sama di partai Golkar tentu saja saya menyampaikan prihatin," lanjut Iqbal.
Terkait pengaruh pada elektabilitas partai, Iqbal menyebut wajar jika ada kekhawatiran itu. Namun menurutnya saat ini masih banyak kader yang berusaha menaikkan elektabilitas partai.
"Saya kira kita harus berpendapat seperti itu (berpengaruh pada eleltabilitas). Namun kan waktunya masih 17 april, ya, namun pasti apapun akan ada pengaruhnya, itu pasti. Namun apakah itu nanti menurunkan elektabilitas partai Golkar atau tidak, karena juga masih banyak kader-kader partai Golkar yang juga berperan untuk menaikkan elektabilitas partai Golkar itu sendiri," jelasnya.
Simak Juga "Bowo Sidik Pangarso Sempat Kabur saat Akan Ditangkap KPK":
(alg/mbr)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini