"Oh, saya selalu datang ke TPS. Pertimbangan saya nomor satu adalah rukun sama tetangga. Mereka panitia capek-capek, mosok saya nggak datang, saya datang," ucap Cak Nun di Rumah Maiyah Kadipiro, Yogyakarta, Jumat (29/3/2019).
"Perkara saya di dalam TPS ngapain, kan Anda ndak boleh tahu. Yang tahu hanya Tuhan sama malaikat," sambungnya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Cak Nun mengibaratkan memilih seorang presiden saat Pemilu layaknya memilih istri. Tak mungkin dirinya memaparkan istri pilihannya ke orang lain, pun juga tak mungkin dirinya berbicara kelebihan istri yang dipilihnya itu.
"Ya (orang lain) terserah, saya nggak (diomongkan). Kalau saya, ya saya rahasiakan. Istri kok dipamer-pamerkan. Tidak saya bandingkan, tidak saya pamerkan, tidak saya unggul-unggulkan, tidak saya perdebatkan," tuturnya.
Disinggung apakah pilihan untuk golput juga perlu untuk dirahasiakan, Cak Nun tak menjawab secara tegas. Namun dia menyinggung sesuatu yang harus dirahasiakan, bukan menjadi perbincangan publik.
"Anda hanya bisa menduga dan menginterpretasi. Tapi Anda tidak bisa menemukan fakta, itu gunanya rahasia. Rahasia itu dalam agama namanya aurat. Memang ada sesuatu yang harus jangan dibuka," sebutnya.
"Ada sesuatu dalam hidup yang memang harus kita rahasiakan, harus memang. Ada yang sebaiknya tidak, ada yang tidak boleh dirahasiakan, harus transparan ada. Tapi harus ada pembagian tema, konteks yang tepat," tutupnya.
Simak Juga "Kemendagri Siapkan 1,6 juta Linmas untuk Amankan TPS":
(ush/mbr)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini