"Sudut pandang FZ itu sudut pandang ngelaba. Padahal tentu ketika ada segmen masyarakat tertentu preferensi kepada capres tertentu alasannya tentu tidak tunggal," ujar Wakil Ketua TKN Jokowi-Ma'ruf, Arsul Sani kepada wartawan, Jumat (29/3/2019).
Menurut Arsul, justru pemerintahan Jokowi-Jusuf Kalla mewujudkan good governance. Sehingga, celah untuk melakukan kecurangan dipersempit.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sebelumnya, Survei CSIS memperlihatkan hasil elektabilitas para capres di mata PNS dan guru. Hasilnya, Prabowo lebih unggul ketimbang Jokowi di kalangan PNS. Fadli menilai ini karena PNS paham bahwa Jokowi gagal mewujudkan pemerintahan yang bersih.
Baca juga: Jokowi Vs Prabowo di 5 Survei Terakhir |
"PNS paling tahu bahwa praktik pemerintahan banyak yang tidak beres. Mereka tidak bisa dikelabui. Kita lihat saja di Kementerian Agama dan di kementerian lain. Pemerintahan Jokowi gagal menciptakan clean government (pemerintahan yang bersih) dan kepemimpinan yang benar," ujar Fadli kepada wartawan, Jumat (29/3).
Survei tersebut dilakukan CSIS pada periode 15-22 Maret 2019. Margin of error survei ini plus-minus 2,21 persen dengan tingkat kepercayaan 95%. Hasil survei di kalangan PNS dan guru, Jokowi-Ma'ruf Amin memperoleh 33,7 persen suara guru/PNS, dan Prabowo-Sandiaga Uno meraih 48,2 persen suara PNS/guru.
Saksikan juga video 'Prabowo: Nggak Masalah Saya Dihina, Saya Bela Rakyat':
(yld/dkp)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini