"Tidak juga. Menurut saya banyak juga kalangan sipil yang justru lebih mengerti terhadap persoalan pertahanan dan keamanan," kata juru bicara Tim Kampanye Nasional Jokowi-Ma'ruf Amin, Ace Hasan Syadzily, kepada wartawan, Jumat (29/3/2019).
Di negara dengan tingkat demokrasi yang maju, kaum sipil menguasai masalah yang juga dikuasai kaum militer. Ini membuktikan dikotomi kaum sipil-militer sudah semakin tak relevan saat demokrasi menjadi lebih maju, apalagi dalam konteks pilpres. Sebagai capres berlatar belakang sipil, Jokowi dinilainya juga menguasai masalah sama baiknya dengan militer.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Jokowi sendiri juga dinilainya telah membuktikan diri sebagai pemimpin yang memperhatikan pembangunan di kawasan pinggiran, hingga tapal batas negara. Ini adalah bukti orang sipil tidak kalah dengan orang militer.
"Saya kira bukan soal latar belakang militernya, tapi soal kemampuan kepemimpinan, itu yang lebih penting," tandas Ace.
Debat besok akan mengambil tema ideologi, pemerintahan, pertahanan, dan keamanan, serta politik luar negeri. Sebelumnya, Fadli Zon, selaku anggota Dewan Pengarah Badan Pemenangan Nasional (BPN) Prabowo Subianto-Sandiaga Uno, mengatakan latar belakang militer Prabowo akan menguntungkannya dalam debat keempat nanti. Namun Prabowo disebut akan tetap tampil santun dan elegan.
"Saya kira itu (latar belakang militer Prabowo) sangat menguntungkan ya. Tapi Pak Prabowo kan orang yang sangat santun, orang yang elegan, dan pasti akan menghadirkan sebuah debat yang presidensial ya, bukan debat manajerial," kata anggota Dewan Pengarah BPN Fadli Zon di gedung DPR, Senayan, Jakarta, Kamis (28/3) kemarin.
Saksikan juga video 'Apa Persiapan Jokowi di Debat Capres Keempat?': (dnu/gbr)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini