Dendam Kesumat Pembunuh dan Pemerkosa Calon Pendeta

Round-Up

Dendam Kesumat Pembunuh dan Pemerkosa Calon Pendeta

Hestiana Dharmastuti - detikNews
Jumat, 29 Mar 2019 07:48 WIB
Foto: Hendri dan Nang pembunuh dan pemerkosa calon pendeta (ist)
Jakarta - Kedok Nang (20) dan Hendri (18), pelaku pembunuh dan pemerkosaan calon pendeta muda asal Nias di Ogan Komering Ilir, Sumatera Selatan, terbongkar. Mereka ditangkap polisi di rumahnya dan mengaku menghabisi korban karena dendam.

"Pelakunya sudah ditangkap dua orang, sekarang langsung dibawa ke Mapolda," kata Kabid Humas Polda Sumsel, Kombes Supriadi saat ditemui di Mapolda, pada Kamis 28 Maret 2019. Mereka ditangkap 2 hari setelah polisi memeriksa sejumlah saksi.

Para pelaku ditangkap oleh tim gabungan Subdit Jatanras dan Reskrim Polres Ogan Komering Ilir di rumah mereka. Rumah para pelaku tidak jauh dari lokasi pembunuhan di Areal PT PSM Divisi III Blok F19, Sungai Baung, Bukit Batu, OKI. "Ditangkap di rumahnya, kemungkinan ya mau kabur. Untung kan cepat ditangkap," ujar Supriyadi.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT


Bukannya menyerah, pelaku sempat berusaha kabur dan melawan polisi. Polisi kemudian menembakkan timah panas ke kaki para pelaku. Nang mengaku 'dibakar' dendam kepada korban. Saat melakukan aksinya, mereka pun menggunakan penutup wajah agar tidak dikenali korban.

"Keterangan pelaku, mereka ini merasa dendam karena sering dijelek-jelekkan sama korban sudah lama dan akhirnya dendam," kata Supriadi.

Pelaku, Nang, juga mengaku menaruh hati pada korban. "Aku suka sama dia (korban), tapi nggak berani bilang. Waktu aku lihat dia keluar, aku ikutin sama Hendri, jadi yang ngajak Hendri dari mes ya aku," kata Nang, yang terus menahan rasa sakit.

Nang lalu merencanakan pemerkosaan dengan mengajak Hendri. Nang dan Hendri menjalankan aksinya mengenakan penutup wajah agar tidak dikenali korban. Mereka juga mempersiapkan kayu balok untuk menghadang korban. Korban yang saat itu bersama seorang anak berusia 9 tahun pun berhenti. Mereka sempat berencana memutar balik, tapi keburu ditangkap pelaku dan langsung disekap.

Pelaku memukul korban yang masih anak-anak itu hingga pingsan. Selanjutnya, calon pendeta itu dibawa ke area semak-semak untuk diperkosa. Tangan korban diikat dengan karet ban. Mereka berusaha memerkosa korban, tapi korban terus memberontak. "Pas dibuka (busana) itu, korban juga memberontak dan narik penutup wajah Hendri," kata Nang, yang bekerja sebagai tukang panen di kebun sawit tersebut.

Penutup wajah atau topeng kain yang dikenakan Hendri tersingkap, wajahnya pun terlihat. Teriakan korban yang meminta untuk tidak dibunuh pun tidak dihiraukan oleh pelaku. Pelaku semakin gelap mata. "Karena panik, Hendri menahan leher si korban," imbuh Nang.

Mobil ambulans yang membawa jenazah calon pendeta korban perkosaan.Mobil ambulans yang membawa jenazah calon pendeta korban perkosaan. Foto: Raja Adil Siregar-detikcom


Sekitar hampir 20 menit dicekik dan mulut ditutup, korban tewas di lokasi. Selanjutnya, korban yang masih anak dipindahkan oleh pelaku ke dekat calon pendeta dalam kondisi pingsan. Dalam kondisi panik, kedua pelaku pun meninggalkan korban di lokasi. Mereka kembali ke mes yang seolah tak terjadi apa-apa.


Jenazah calon pendeta itu kemudian ditemukan warga sekitar tepatnya di Areal PT PSM Divisi III Blok F19, Sungai Baung, Bukit Batu, OKI, pada Selasa 26 Maret 2019 sekira pukul 04.30 WIB. Korban ditemukan terlentang di semak belukar dengan kedua kaki diikat karet. Selain itu, korban ditemukan dalam kondisi setengah bugil usai diperkosa para pelaku.

Polisi sebelumnya memastikan wanita calon pendeta asal Nias, diperkosa sebelum dibunuh. Hasil visum menunjukkan korban tewas dengan cara dicekik usai diperkosa. "Hasil visum luar, korban tewas karena dicekik pelaku. Bahkan di leher korban terdapat luka bekas cekikkan dan lidah korban (terluka)," ujar Kabid Humas Polda Sumsel, Kombes Supriadi saat dimintai konfirmasi detikcom, Rabu (27/3/2019).

Motor korban ditemukan polisi tidak jauh dari lokasi penemuan mayat. Sedangkan handphone milik korban hilang. "Kalau kami yakin pelakunya ini orang dekat lah, makanya dia pakai penutup wajah," kata Supriadi.

Jenazah calon pendeta itu kini telah dikebumikan di kampung halamannya di Nias, Sumatera Utara.


Ini Wajah Dua Pelaku Pembunuh Wanita Calon Pendeta, Simak Vidoenya:

[Gambas:Video 20detik]



Halaman 2 dari 2
(aan/dnu)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads