Mantan Kepala Staf Kostrad itu menilai saat ini masyarakat dibingungkan dengan pengakuan yang berbeda-beda dari para pelaku sejarah. Sebut saja Wiranto, Prabowo, hingga Agum Gumelar yang baru-baru ini memberikan pernyataan.
Kivlan yang menjadi pelaku sejarah memberi pengakuan bahwa Prabowo tidak pernah menculik bahkan membunuh aktivis. Sedangkan Wiranto dan Agum Gumelar sebelumnya mengatakan Prabowo bertanggung jawab atas kasus itu.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Menurutnya, penyelesaian masalah dapat dilakukan melalui Komnas HAM ataupun badan kerukunan nasional. Dia tidak ingin Indonesia akan menjadi negara yang terus menyimpan dendam.
"Kalau saya sarankan, kita selesaikan lewat badan kerukunan. Dendam sejarah ini sampai kiamat enggak pernah selesai, seperti di Spanyol, Chili, kan dendam terus," ujarnya.
Tak hanya tragedi 1998, rekonsiliasi nasional juga berlaku untuk kasus lain, seperti PKI hingga DI/TII. Tanpa rekonsiliasi, menurutnya bangsa Indonesia tidak akan bisa maju.
"Dendam sama PKI, dendam sama DI/TII, dendam sama Permesta. Bangsa ini enggak akan pernah maju. Negara lain maju, kita tetap ribut dengan masalah-masalah itu," pungkas dia.
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini