Juru Bicara Kemlu, Arrmanatha Nasir menyebut belum ada data pasti mengenai jumlah WNI yang terkait dengan militan ISIS yang berada di Suriah. Sebab ada deteksi WNI masuk secara ilegal ke Suriah.
"Terkait WNI yang diduga terlibat atau ke sana dalam konteks mendukung ISIS tentunya itu sebagian dari mereka pada saat ke sana sudah tidak memiliki dokumen yang resmi, sebagian dari mereka. Oleh karena itu, tentunya kita harus melakukan berbagai tahap, memastikan apakah kita memberikan layanan sebagai WNI. Yang pertama adalah untuk bisa mengetahui, melakukan verifikasi," ujar Arrmanatha (Tata) di kantor Kemlu, Jl Pejambon, Jakarta Pusat, Kamis (28/3/2019).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Mereka juga akan terlibat dalam proses menentukan verifikasi apakah mereka yang dikatakan, yang dulu terlibat dalam ISIS? apakah mereka WNI atau tidak. Setelah itu baru kita bisa menentukan apa yang kita akan lakukan?" sambung Tata.
Dilaporkan BBC, sebagian warga Indonesia yang ditemukan berada di antara ribuan petempur asing ISIS menyatakan ingin kembali ke Indonesia.
Di antara mereka terdapat puluhan anak dan perempuan, yang saat ini berada di kamp pengungsi di Al-Hol, Suriah timur.
Mereka sebelumnya berada di Baghuz, kantong terakhir kelompok ISIS, yang direbut oleh Pasukan Demokratis Suriah, SDF pimpinan suku Kurdi.
Salah seorang warga Indonesia, Maryam, menyebut berasal dari Bandung, Jawa Barat. Dia menyatakan ingin pulang ke Indonesia. (fdn/fjp)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini