Ma'ruf Amin: Pilih Pemimpin yang Bangun Kemakmuran, Bukan Perang

Ma'ruf Amin: Pilih Pemimpin yang Bangun Kemakmuran, Bukan Perang

Lisye Sri Rahayu - detikNews
Kamis, 28 Mar 2019 13:14 WIB
Ma'ruf Amin (Foto: Grandyos Zafna/detikcom)
Sleman - Cawapres Ma'ruf Amin mengingatkan pentingnya menjaga toleransi. Masyarakat harus tetap hidup rukun.

"Saya pikir penting itu toleransi. Kita menyebarkan (untuk) saling mengasihi mencintai dan menyayangi. Tidak saling membenci dan bermusuhan. Makanya Nahdlatul Ulama (NU) mengusung prinsip ukhuwah, persaudaraan. Ukhuwah Islamiyah, wathoniah, dan insaniyah. Semua bersaudara sesama umat manusia," ujar Ma'ruf menghadiri istigasah di Yayasan Nur Iman, Mlangi, Sleman, Yogyakarta, Kamis (28/3/2019).

Ma'ruf Amin mengatakan NU selalu mengedepankan toleransi. Menurutnya, Pilpres tak boleh menimbulkan permusuhan.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT


[Gambas:Video 20detik]


"NU dalam menyampaikan pandangannya itu ngajak dengan sukarela, harus toleran. Kalau orang berbeda pandangan, biasa, ya, untukmu agamamu, untukku agamaku. Partai kamu, partai kamu, partai saya partai saya. Lakum capresikum walana capresuna. Nggak usah bermusuhan," lanjutnya.

Selain itu, Ma'ruf menegaskan pilpres bukan perang. Karena itu, perbedaan pilihan jangan sampai merusak persatuan bangsa.

"Karena itu, pilpres itu bukan perang. Ada yang bilang perang bahkan dibilang Perang Badar, itu nggak bener. Pilpres itu memilih pemimpin yang membangun kemakmuran, bukan perang. Kita memang mau menang, tapi tidak boleh merusak persatuan bangsa," tutur Ma'ruf.

Ma'ruf juga meyakinkan warga Sleman komitmennya bersama capres Jokowi soal keutuhan bangsa. "Makanya saya mau jadi cawapres karena Pak Jokowi mengusung isu menjaga negara dan agama," katanya.


Saksikan juga video 'Jokowi Bicara soal Pemimpin: Jangan Diberikan yang Coba-coba':

[Gambas:Video 20detik]

(fdn/fdn)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads