Tahun lalu, Interpol -- organisasi koordinasi polisi global yang berkantor di Prancis -- mengumumkan Meng mengundurkan diri dari jabatannya sebagai Presiden Interpol, setelah otoritas Prancis menyatakan dia dilaporkan hilang oleh istrinya setelah bepergian ke China, negara asalnya.
Istri Meng, Grace, menuturkan kepada televisi Prancis pada Minggu (24/3) lalu bahwa dirinya telah menulis surat kepada Presiden Emmanuel Macron untuk meminta bantuan bagi suaminya. Surat ini dikirimkan sebelum Presiden China, Xi Jinping, mengunjungi Prancis pekan lalu.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Seperti dilansir AFP dan Channel News Asia, Rabu (27/3/2019), Komisi Pusat untuk Inspeksi Disiplin Partai Komunis China dalam pernyataan singkat menyatakan Meng telah 'menolak untuk menerapkan keputusan partai pusat' dan menyalahgunakan kekuasaannya untuk keuntungan pribadi.
"Dengan ceroboh dan dengan boros menghabiskan uang negara untuk memuaskan gaya hidup mewah keluarganya," demikian pernyataan singkat Komisi Pusat untuk Inspeksi Disiplin.
Komisi Pusat untuk Inspeksi Disiplin menyatakan bahwa Meng memanfaatkan jabatannya untuk membantu istrinya mendapat pekerjaan.
Tidak hanya itu, menurut Komisi Pusat untuk Inspeksi Disiplin, Meng juga secara ilegal mengambil 'dalam jumlah besar harta benda' milik orang lain sebagai imbalan untuk bantuan naik pangkat dan pekerjaan serta 'operasional perusahaan'.
Oleh otoritas China, Meng yang mantan Wakil Menteri Keamanan Publik China ini, didakwa menerima suap dan merusak citra Partai Komunis China juga kepentingan negara secara serius. Komisi Pusat untuk Inspeksi Disiplin menegaskan bahwa Meng harus ditangani sangat serius.
Tidak disebut lebih lanjut besaran suap yang diduga diterima Meng.
Ditambahkan bahwa Meng telah didepak dari Partai Komunis China dan kasusnya telah diserahkan kepada otoritas kehakiman untuk mulai disidangkan.
Meng belum pernah menyampaikan komentar apapun sejak dia ditahan otoritas China. Tidak diketahui secara jelas apakah Meng diperbolehkan didampingi pengacara dalam persidangan nantinya.
Dalam kasus ini, Meng pasti dinyatakan bersalah ketika kasusnya dilanjutkan ke persidangan karena pengadilan China dikendalikan oleh Partai Komunis China dan tidak akan melawan dakwaan yang dijeratkan.
Tonton juga video Korban Tewas Ledakan Pabrik di China jadi 62 Orang:
(nvc/ita)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini