Hal itu disampaikan Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil usai menghadiri acara Rapat Kerja Gubernur XIX Forum Kerja Sama Daerah - Mitra Praja Utama (FKD-MPU) di The Trans Luxury Hotel, Kota Bandung, Rabu (27/3/2019).
Rapat kerja gubernur yang diikuti 10 provinsi, yakni Jawa Barat, DKI Jakarta, Jawa Tengah, Jawa Timur, Yogyakarta, Bali, Lampung, Banten, Nusa Tenggara Barat dan Nusa Tenggara Timur menyepakati berbagai hal. Salah satunya sepakat menjadikan Jawa Barat sebagai percontohan dalam penerapan kurikulum kebencanaan.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Menurut Emil, saat ini konten dari kurikulum kebencanaan sedang tahap pembahasan. Pihaknya juga mendapat masukan dari Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) dalam penyusunan kurikulum tersebut.
"Kontennya sedang kita bahas, salah satunya masukan dari BNPB karena belum ada contohnya (kurikulum kebencanaan di Indonesia) jadi ini pionir," kata Emil.
Kepala BNPB Doni Monardo mengungkapkan pihaknya bersama 10 provinsi telah sepakat untuk menyusun dokumen atau cetak biru kebencanaan. "Kami mencoba merumuskan nanti bersama dengan Kemendikbud, bersama beberapa pakar bidang kebencanaan," ucapnya.
Dalam penerapannya nanti, dia ingin memperbanyak praktek. Dia memperkirakan teori akan mendapat 30 persen dan praktik atau pelatihan akan mendapat porsi 70 persen.
"Pola pelatihan dan pendidikan dibuat sedemikian rupa supaya masyarakat dan anak-anak kita ini tidak terbebani jadi sambil bermain, sambil diajarkan (terkait kebencanaan)," ujar Doni. (mso/bbn)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini