"Awalnya karena keprihatinan kita dengan maraknya hoaks dan ujaran kebencian. Kita melihat ujaran-ujaran kebencian ini, sudah mulai membelah masyarakat menjadi dua secara diametral. Jadi kalau bukan kita ya mereka," ujar Yaqut kepada wartawan di Hotel Krisna Wonosobo, Jawa Tengah, Rabu (27/3/2019).
Baca juga: GP Ansor Serukan Rabu Putih dan Lawan Hoax |
Pria yang akrab disapa Gus Yaqut itu menilai munculnya 'kita' dan 'mereka' menimbulkan perpecahan serta dapat meningkatkan menyebarnya berita bohong, lalu muncullah kaum golput. Berlandaskan keprihatinan itu, GP Ansor melakukan gerakan untuk mengajak masyarakat datang ke tempat pemungutan suara (TPS) pada 17 April mendatang.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Kemudian kita tetapkan sebagai sebuah gerakan, kita ajak seluruh komponen masyarakat, artinya ini bukan milik Ansor saya kira. Kita lempar ini ke masyarakat agar seluruh komponen masyarakat terlibat dalam gerakan Rabu Putih ini," lanjutnya.
Dikatakan Yaqut, dengan adanya gerakan Rabu Putih, diharapkan hal itu dapat mengurangi angka golput. Ketua GP Ansor itu menilai setiap warga negara wajib berpartisipasi dalam pemilihan umum.
"Jadi kita akan kerahkan sebanyak mungkin kader dan masyarakat agar berangkat ke TPS. Tujuannya itu. Tujuan angka golput ini minimal. Bagi kami semua warga negara ini, harus terlibat dalam proses memilih pemimpin bangsa," kata dia.
Yaqut juga menjamin gerakan Rabu Putih akan dilakukan secara sopan dan santun. Pemilu adalah pesta demokrasi imbuhnya, sehingga tidak perlu ada intimidasi dan menakut-nakuti masyarakat.
"Kita akan jamin gerakan kita lebih santun, tidak akan ada provokasi, dan pengin mengajak warga, masyarakat riang gembira menghadapi pemilihan. Jadi tidak ada yang perlu didramatisir, ditakuti, provokasi, intimidasi," ucapnya.
Tonton juga video Ada ASN Terlibat Kelompok Radikal, GP Ansor Ngadu ke Jokowi:
(gbr/gbr)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini