"Rekomendasi pada aktivitas level 2 atau waspada ini, agar masyarakat pengunjung, wisatawan untuk tidak beraktivitas dalam radius 2 km dari kawah Gunung Anak Krakatau, yaitu dalam Pulau Krakatau," kata Kepala Badan Geologi ESDM Rudi Suhendar di kantornya, Jl Medan Merdeka Selatan, Jakpus, Senin (25/3/2019).
Dia mengatakan yang dibolehkan masuk ke Pulau Krakaktau hanya petugas dari ESDM yang memasang alat pendeteksi gempa dan deformasi (pendeteksi bentuk) Gunung Anak Krakatau. Pemasangan alat tersebut telah selesai dilakukan sejak Sabtu (9/3).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Dan itu kita pasang pada bulan Maret ini dan akhirnya di situ sudah ada 2 jenis peralatan, yang satunya seismik untuk mengukur detak jantung dan kedua untuk mengukur deformasi, untuk mengukur kembang kempis gunung," ujar Kepala Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi, Kasbani, di lokasi yang sama.
Sebelumnya, Gunung Anak Krakatau dinaikkan statusnya jadi siaga (level III) pada 27 Desember 2019. Kementerian ESDM menurunkan status gunung di Selat Sunda ini per pukul 12.00 WIB hari ini. (jbr/hri)