"Karena dari awal ada konflik yang diciptakan, ada konflik naratif dalam hal 'saya Pancasila, saya Indonesia'. Itu kan seperti ingin mengatakan 'saya Pancasila, kamu bukan', 'Islam jangan dicampur dengan politik, agama jangan dicampur dengan politik'. Kemudian ada konflik terbuka dengan massa 411, 212, dan sebagainya. Lalu apa, menghindar bertemu suatu kelompok tertentu," ujar Fahri di gedung DPR, Senayan, Jakarta, Senin (25/3/2019).
Fahri menganggap konflik yang terjadi saat ini merupakan 'ekor' dari Pilgub DKI Jakarta. Menurutnya, Jokowi mewarisi konflik itu dan harusnya, kata Fahri, Jokowi langsung menyelesaikannya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Itu yang harus dia jawab. Eh, malah dia melakukan tindakan yang menunjukkan memang dia yang konflik dari awal. Dengan memanfaatkan apa 'mau nanti capres yang dipilih kelompok itu?' Itu tidak boleh begitu," imbuhnya.
Fahri menilai Jokowi saat ini tengah mempersempit 'pasarnya' sendiri. Fahri memandang sebenarnya peluang petahana untuk menang kembali sangat terbuka. Untuk Jokowi, dia menyebut sang petahana sedang mempersempit basis pemilih.
"Dia menjadi terlalu partisan. Saya sering katakan, untuk menjadi orang yang terpilih kembali di Indonesia sangat tidak susah. Cukup Anda tebar payung besar, menjadi pemimpin yang rekonsiliatif, terpilih, dan terpilihnya dahsyat. Lihat Pak SBY, kan terpilihnya tinggi sekali, rekonsiliatif saja," ucapnya.
"Keadaan mah relatif sama begitu ya, tetapi karena dia rekonsiliatif, jatahnya itu kalau tidak ada, kalau mampu mengurai atau menjulurkan payung besar di kepemimpinannya, petahana itu terpilih. Tapi Pak Jokowi sayangnya menciptakan konflik dan mempersempit basis pemilihnya," sambung Fahri.
Sebelumnya diberitakan, Jokowi mengawali kampanye terbukanya di wilayah Serang, Banten. Sebelum itu, dia menyapa para kiai dan pimpinan ponpes salafiah se-Banten di GOR Maulana Yusuf, Serang. Ribuan kiai dari berbagai pesantren melakukan deklarasi dukungan.
Di depan para kiai, Jokowi langsung bicara soal dirinya yang selama ini selalu difitnah, dihina, dan direndahkan habis-habisan. Fitnah itu berkaitan dengan berbagai hoax yang ditujukan kepadanya.
"Saya langsung to the point. Saya ini sudah empat setengah tahun dihina, dicaci maki, difitnah-fitnah, dicela habis-habisan direndahkan. Apa yang saya lakukan, diam saya nggak menjawab. Tapi saat ini saya perlu menjawab mengenai isu itu," ucap Jokowi, Minggu (25/3/2019).
Simak Juga "HNW Bantah Fahri yang Sebut PKS Lebih Dekat ke Jokowi":
(azr/gbr)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini