Ratusan siswa SMKN Puspahiang, Tasikmalaya, Jawa Barat, mengikuti UNBK dengan kondisi minim. Mereka harus mengikuti UNBK dalam dua sesi. Jumlah komputer dan laptop hanya tersedia 70 unit saja.
Puluhan siswa terpaksa menunggu di kantin hingga ruang kelas lain saat teman mereka melaksanakan ujian nasional.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Keterbatasan alat komputer diakui pihak sekolah. Bukan hanya komputer, tenaga listrik yang kerap mati menjadi kendala tersendiri. Antisipasi listrik mati saat ujian, pihak sekolah sediakan dua buah genset berkekuatan 9.000 watt.
"Kita akui keterbatasan komputer makanya dibagi dua sesi, kita juga sediakan genset dua karena di sini sering mati listrik tiba tiba pak," ujar Tatang Sunarya, Kepala Sekolah SMKN Puspahiang.
Pelaksanaan UNBK untuk tingkat SMK tahun ini diterapkan aturan baru. Peserta harus mengulang ujian jika gagal log ini 20 menit setelah jadwal ditentukan. (ern/ern)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini