Kepala BPPTKG, Hanik Humaida, menjelaskan awan panas guguran pertama terjadi sekitar pukul 04.24 WIB. Awan panas gugurannya berdurasi 108 detik dengan mengarah ke hulu Kali Gendol.
"Terjadi awan panas guguran di Gunung Merapi pada tanggal 25/3/2019 pukul 04.24 WIB dengan durasi 108 detik, jarak luncur 1.000 meter," jelas Hanik dalam keterangannya, Senin (25/3/2019).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Pukul 06.17 WIB (terjadi awan panas guguran) dengan durasi 104 detik, jarak luncur 1.000 meter ke arah Hulu Kali Gendol," ungkapnya.
Meski sudah terjadi beberapa kali terjadi awan panas guguran, Hanik menegaskan status Gunung Merapi belum berubah, masih waspada. Rekomendasi yang dikeluarkan BPPTKG juga tetap sama.
"Rekomendasi kami tetap sama, radius tiga kilometer dari puncak Gunung Merapi agar dikosongkan dari aktivitas penduduk. Pendakian untuk sementara tidak direkomendasikan," tutupnya. (ush/sip)











































