Wakil Ketua MPR RI Mahyudin mengingatkan dan berharap para kontestan Pemilu Serentak 2019 tidak mengusik atau membawa-bawa isu SARA yang berpotensi memecah belah bangsa dalam materi-materi serta strategi-strategi kampanye terbuka.
Tim-tim kampanye para kontestan, lanjut Mahyudin, harus lebih cerdas mengolah dan menjual ide-ide serta gagasan-gagasan kepada masyarakat Indonesia jangan malah membodohi-bodohi masyarakat.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Hal tersebut diungkapkan Mahyudin setelah memberikan sambutan di hadapan sekitar 300 lebih masyarakat Desa Kutai Lama peserta Sosialisasi Empat Pilar MPR RI kerja sama MPR dengan OKP Sakti, di dermaga Kutai Lama, Desa Kutai Lama, Kecamatan Anggana, Kabupaten Kutai Kartanegara, Minggu (24/3/2019).
Berbicara soal Sosialisasi Empat Pilar MPR RI kepada masyarakat Kutai Lama, Mahyudin menerangkan bahwa sosialisasi adalah kegiatan dan program MPR RI sesuai dengan perintah serta amanah undang-undang, terutama UU No 17 Tahun 2014 atau UU MD3.
"Sosialisasi ini untuk seluruh masyarakat Indonesia." Sosialisasi tidak hanya sebatas di perkotaan saja, tapi sampai masuk ke pelosok-pelosok daerah hingga kecamatan dan desa," ujarnya.
Dari setiap gelaran sosialisasi, Mahyudin sangat mengapresiasi masyarakat desa di Indonesia, termasuk desa Kutai Lama, sangat menyambut antusias dengan respons yang baik.
"Harapan kami nilai-nilai dalam Empat Pilar, yakni Pancasila, UUD NRI Tahun 1945, NKRI, dan Bhinneka Tunggal Ika, bisa meresap dan merasuk di setiap jiwa masyarakat Indonesia serta bisa menjadi perilaku kita dalam kehidupan sehari-hari," tandasnya.
Acara ini juga dihadiri anggota MPR RI Fraksi Golkar Hj Popong Otje Djunjunan; dosen Universitas Mulawarman Samarinda, Dra Wingkolatin, M.Pd; Ketua Adat Anggana Abdul Munir; Camat Anggana Norhairi; Kepala Desa Kutai Lama Nurdin; serta Pimpinan dan anggota OKP Sakti.
Simak Juga "MPR Gandeng Netizen Deklarasi Cegah Konten Hoax dan SARA":
(ega/ega)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini