"Selama ini masyarakat kita sudah terbiasa menyaksikan dan yang kita harapkan adalah sekarang kalau menyaksikannya secara efektif. Jadi prinsip pemungutan suara yang terbuka itu benar-benar bisa dioptimalkan dalam konteks tidak terjadi manipulasi, jadi poin utamanya bukan ada atau tidaknya dapur umum, tapi bagaimana memastikan pemungutan dan penghitungan suara tidak termanipulasi," kata komisioner KPU Viryan Aziz saat dihubungi, Minggu (24/3/2019).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Jangan sampai nanti menyaksikan tapi secara bersamaan tidak mengetahui gambaran teknis pemungutan dan penghitungan suara. Substansinya bukan dapur umum tapi partisipasi masyarakat juga harus memadai terkait teknis pemungutan serta penghitungan suara," ucapnya.
"Kita mengimbau baik pendukung 01, 02 atau DPD itu semuanya hadir silakan, semuanya hadir lebih baik sehingga saling mengontrol. Kalau KPU mngimbau seluruh elemen, silakan menyaksikan di TPS, PPK dan selama ini mekanisme yang kita lakukan selalu terbuka dan transparant," imbuhnya.
Juru bicara BPN Prabowo-Sandiaga, Andre Rosiade, sebelumnya mengatakab maklumat membuat dapur umum itu pada intinya meminta semua pihak di kubu paslon nomor urut 02 itu menjaga tempat pemungutan suara (TPS). Andre menyebut pihaknya meyakini Prabowo-Sandiaga akan menang di Pilpres 2019.
"Iya (keluarkan maklumat). Kan isinya bagus, kan nggak ada yang salah isinya. Menjaga TPS, mengajak seluruh pendukung, relawan jaga TPS. Lalu emak-emak bikin dapur umum untuk membantu konsumsi teman-teman kan," kata Andre saat dimintai konfirmasi soal maklumat yang beredar, Sabtu (23/3/2019).
Simak Juga 'KPU, Bawaslu, KPAI Sepakat Lindungi Anak Saat Masa Kampanye':
(abw/knv)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini