Seperti dilansir AFP, Sabtu (23/3/2019), ledakan yang mengguncang pabrik kimia di kota Yancheng pada Kamis (21/3) lalu melukai ratusan orang dan meratakan kawasan industri setempat. Penyebab ledakan ini masih dalam penyelidikan otoritas setempat.
Upaya pencarian korban yang tertimbun reruntuhan bangunan terus dilanjutkan. Pada Sabtu (23/3) dini hari waktu setempat, tim pemadam kebakaran setempat berhasil mengevakuasi seorang pria berusia 40-an tahun dari balik reruntuhan bangunan pabrik.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dilaporkan televisi nasional China, CCTV, yang mengutip Wali Kota Yancheng, Cao Lubao, bahwa tim penyelamat saat ini masih mencari 28 orang yang masih hilang.
"Identitas korban tewas dan korban hilang sedang dikonfirmasi melalui wawancara dengan anggota keluarga mereka, kunjungan ke rumah-rumah dan tes DNA," sebut Cao kepada CCTV.
Ledakan dahsyat yang mengguncang pabrik kimia itu membuat beberapa bangunan lain di kawasan tersebut, ikut ambruk. Pemerintah kota Yancheng menyebut 89 rumah warga rusak dan tidak bisa diperbaiki. Sebuah kebakaran besar juga sempat muncul usai ledakan terjadi.
Begitu dahsyatnya kekuatan ledakan hingga dilaporkan memicu gempa kecil. Bahkan berdampak pada sejumlah gedung yang berjarak hingga 4 kilometer dari lokasi, dengan kaca-kaca jendela pecah dan pintu garasi penyok.
Lebih dari 600 orang mengalami luka-luka dan harus menjalani perawatan medis usai ledakan terjadi. Di antara jumlah itu, sebanyak 21 orang di antaranya dalam kondisi kritis dan 73 orang lainnya mengalami luka serius.
Otoritas setempat menyatakan ratusan petugas penyelamat dikerahkan ke lokasi ledakan. Setidaknya 4 ribu orang telah dievakuasi dari lokasi. Penyelidikan terus berlanjut, terutama untuk mencari tahu penyebab ledakan tersebut. Disebutkan otoritas setempat bahwa sejumlah orang telah ditahan polisi pada Jumat (22/3) waktu setempat, terkait insiden ini.
Pabrik yang mengalami ledakan dilaporkan merupakan milik Tianjiayi Chemical, sebuah perusahaan dengan 195 pegawai yang berdiri tahun 2007 dan banyak memproduksi material kimia mentah termasuk anisole, senyawa yang mudah terbakar.
Sebelum insiden ini terjadi, menurut catatan online dari Biro Lingkungan dan Ekologi Yancheng, Tianjiayi Chemical memiliki riwayat melanggar aturan lingkungan. Tahun 2015 dan 2017, perusahaan itu dihukum denda karena melanggar aturan pengelolaan limbah solid dan cair.
Tonton juga video 47 Tewas saat Pabrik Kimia di China Terbakar:
(nvc/idh)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini