"Saya titip, 26 hari ini sudah akan pilpres dan pileg. Saya ingin Bapak-Ibu sekalian, kita semua ajak semuanya berbondong-bondong, semuanya, saudara, handai taulan, teman, sekampung, untuk datang ke TPS, gunakan hak pilihnya," kata Jokowi dalam peresmian Pasar Rakyat Badung, Kota Denpasar, Bali, Jumat (22/3/2019).
Jokowi tak ingin ada warga Bali yang tidak menyalurkan hak suaranya alias golput pada 17 April 2019. "Jangan biarkan satu orang pun di Provinsi Bali ini yang golput. Karena ini menentukan arah ke depan," kata Jokowi disambut tepuk tangan warga.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Setuju!" timpal warga.
Tak hanya soal pencoblosan, Jokowi juga mengingatkan soal maraknya fitnah dan kabar bohong alias hoaks di tengah masyarakat. Jokowi mengajak warga Bali melawan dan meluruskan kabar yang tidak benar.
"Saya titip, meskipun ini di Bali tidak ada, sekarang ini mulai banyak di medsos, dari rumah ke rumah, kabar fitnah, hoaks mulai bertebaran isu-isu yang bisa memecah kita. Jangan takut, harus diluruskan, harus dilawan, harus diberitahukan, harus berani mengatakan yang benar itu benar, yang salah itu salah," tegas Jokowi.
Ini karena, kata Jokowi, isu fitnah mengenai kebijakan pemerintahan yang dipimpin olehnya sudah tersebar ke mana-mana. Salah satunya soal fitnah yang menyebut dia akan menghapus pelajaran agama dari kurikulum.
"Itu isu di bawah. Nanti (fitnah) perkawinan sejenis akan dilegalkan. Ini untuk mendiskreditkan pasangan capres dan cawapres yang ada. Ini harus dihentikan. Ada isu ulama, isu ini harus dihentikan. Bangsa ini bangsa yang penuh tata krama, etika, sopan santun, dan budi pekerti yang baik. Jangan sampai kita pecah hanya gara-gara pilihan gubernur, bupati, wali kota, pileg dan pilpres, kita tidak saling tegur sapa," jelas Jokowi. (jor/dhn)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini