Kegiatan pra rekonstruksi dimulai dari tempat Rojikun menebang puluhan pohon di lahan milik Pondok Pesantren MIftahul Fallah di Desa Buniayu, Kecamatan Tambak, Banyumas, Jumat (22/3/2019). Di lokasi inilah Rojikun menebang puluhan pohon yang ditanam oleh para santri.
Kapolres Banyumas, AKBP Bambang Yudhantara Salamun dan Bupati Banyumas Achmad Husain ikut hadir dalam pra rekonstruksi ini.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Usai dari beberapa lokasi di sekitar pondok pesantren, kemudian pelaku digiring menuju lingkungan Masjid Daarussalam. Di lokasi tersebut warga ramai berkumpul untuk menyaksikan kegiatan tersebut.
Di lokasi ini, Rojikun pertama kali menunjukkan saat dirinya mengacak-acak TPA Daarussalam dan membuang kitab-kitab serta sejumlah barang lain ke dalam sumur. Setelah dari TPA, langkah Rojikun kemudian menuju ke rumah Kiai Abdul Majid yang dia lempari batu.
Di lokasi itu Rojikun dapat menunjukkan lokasi saat dia melempar batu dan ukuran batu yang diperkirakan dia lempar. Usai dari rumah Abdul Majid, Rojikun digiring menuju Masjid Daarussalam. Namun sebelum menuju masjid Rojikum tampak mengambil tanah dan membawanya ke masjid.
![]() |
Lagi-lagi bicara Rojikun ngelantur, bisikan bisikkan yang membawa dirinya ke masjid dan membuang karpet masjid ke jalan.
Dalam pra rekonstruksi itu, Rojikun hanya menunjukkan apa yang dia lakukan saat malam itu dan hanya dilakukan seorang diri.
Bambang menjelaskan bahwa rangkaian kejadian cocok dengan keterangan sejumlah saksi di sekitar lokasi kejadian.
"Bahwa yang terjadi sebenarnya adalah dilakukan perorangan, dia melakukan seorang diri. Berdasarkan hasil keterangan yang didapatkan dan keterangan saksi-saksi juga kita cocokkan semuanya. Rangkaian kejadian, runtutan kejadian yang terjadi pada malam lalu adalah peristiwa yang dilakukan oleh saudara Anal Rojikun," jelas Bambang.
Bambang menjelaskan bahwa Rojikun akan menjalani tes kejiwaan. Meski di beberapa saat, lanjut Bambang, Rojikun tampak bisa fokus menjawab pertanyaan polisi.
"Kalau sakit jiwa, kita butuh konsultasi dengan ahlinya, kalau kami lihat walaupun bicaranya kadang ngelantur, tapi dia pada saat titik tertentu fokus. Dan menurut kami masih bisa untuk dimintai pertanggungjawabannya," jelas Bambang.
(arb/sip)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini