"Bahwa track record Jabar tidak ada masalah, selalu damai. Pilkada serentak 2018 tidak ada kaca pecah, tidak ada peluru terlepas, tidak ada darah yang tumpah. Menandakan masyarakat Jabar sudah terlatih, aparat pemerintahannya juga sudah terbiasa. Saya, kami meyakini bahwa pelaksanaan pemilu serentak 2019 di Jabar akan sangat percis seperti pilkada 2018 yaitu damai dan lancar," ucap Emil sapaannya.
Hal itu disampaikan Emil seusai mengikuti apel pasukan pengamanan pemilu 2019 di Lapangan Gasibu, Kota Bandung, Jumat (22/3/2019). Selain Emil, apel dihadiri Kapolda Jabar Irjen Agung Budi Maryoto, Pangdam Siliwangi Mayjen TNI Tri Soewandono serta aparat TNI/Polri dan elemen masyarakat lain.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Berikutnya adalah mewaspadai potensi-potensi. Segera melakukan tindakan menetralisir hal-hal yang dianggap mengganggu keamanan dan tetap harus terukur sesuai koridor dan aturan. Kita juga harus, Babinsa dan Bhabinkamtibmas memastikan masyarakat tenang dari berita bohong, berita hoax menjelang pemilu," kata dia.
Sementara itu Kapolda Jabar Irjen Agung Budi Maryoto mengatakan meski Bawaslu dan KPU tak menjadikan Jabar sebagai daerah rawan konflik, pihaknya tetap mewaspadai hal apapun yang dapat menganggu kelancaran pemilu serentak.
"Tetapi bukan berarti aparatur baik, penyelenggara keamanan TNI dan Polri tidak boleh under estimate, semua dalam status siap dan waspada untuk menjaga masyarakat dan melindungi masyarakat," kata Agung.
Serupa dengan Polri, TNI juga siap membantu mengamankan kelancaran pemilu 2019. Pangdam Siliwangi Mayjen TNI Tri Soewandono menyebut akan menggalakan sistem keamanan lingkungan (Siskamling) sebagai upaya mencegah permasalahan pemilu.
"Tentunya kita menggugah masyarakat karena di Jabar punya tradusi yang bagus yaitu kita melaksanakan siskamling sehinggga masing-masing wilayah ini bisa mengamankan wilayahnga dibantu bersama TNI dan Polri," kata Tri. (dir/ern)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini