Bupati Kepulauan Seribu Lapor ke Anies soal Masalah Air Bersih-Perhubungan

Jakarta - Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan menghadiri acara Musyawarah Perencanaan Pembangunan (Musrenbang) Kabupaten Administrasi Kepulauan Seribu. Anies mendengar beberapa laporan masalah saat acara tersebut.

Baca juga: Pemprov DKI Gandeng BPPT Bangun Jaringan Listrik di Kepulauan Seribu

Foto: Arief/detikcom

Anies datang di Pulau Pramuka, Kepulauan Seribu bersama dengan Sekda DKI Jakarta Saefullah. Mereka disambut Bupati Kepulauan Seribu Husain Murad. Sementara itu, Wakil Ketua DPRD M Taufik datang menyusul saat acara dimulai.

Murad kemudian memberikan sambutan. Murad menyebut ada beberapa masalah yang menjadi perhatian di Kepulauan Seribu. Masalah yang dihadapi mulai dari perhubungan, air bersih hingga pengelolaan sampah.

"Pertama konektivitas antar pulau khususnya 11 pulau penduduk. Air bersih juga kurang dari jumlah dibutuhkan. Penanganan limbah juga masih menjadi masalah. Belum dimiliki grand desain pembangunan. Penanganan sampah, itu harus diangkut manual sampai tempat pembuangan akhir di Bantar Gebang," kata Murad dalam sambutan acara tersebut.

Baca juga: Warga Minta Anies Ikut Selesaikan Sengketa Lahan di Pulau Pari

Foto: Arief/detikcom

Menurut Murad, masalah perhubungan sangat penting untuk diselesaikan. Terlebih, masyarakat Kepulauan Seribu masih memasok kebutuhan pokok dari daratan Jakarta.

"Kebutuhan pokok selama ini dipasok dari daerah daratan Jakarta sehingga korelasi dengan transportasi masih tergantung," ucap Murad.

Baca juga: Anies Bentuk Belasan Tim dari Bidang Pembangunan hingga Reklamasi

Mendengar hal tersebut, Anies meminta masalah-masalah utama di Kepulauan Seribu untuk segera diselesaikan. Sehingga, pekerjaan Pemprov DKI Jakarta tidak menumpuk.

"Pertemuan ini bisa mencari hal terkait dengan KSD (Kegiatan Strategis Daerah). Beberapa isu mendasar yang tetap PR adalah konektivitas, air bersih, limbah," ucap Anies dalam sambutannya.

Anies menyebut tema Rencana Kegiatan Pembangunan Daerah (RKPD) tahun 2020 adalah pembangunan berkualitas. Jadi, kata Anies, pembangunan harus merata dan bukan hanya nilainya yang tinggi.

"Tema kita tahun 2020, yaitu pembangunan berkualitas. Tema kita pembangunan berkualitas. Apa itu? Kualitas pembangunan ditentukan bukan dari angka tingkat pertumbuhan. Misal ekonomi tumbuh 6 persen ditentukan, apakah merata atau tidak? kalau merata maka berkualitas. Kalau tidak merata itu tidak berkualitas," ucap Anies.

(aik/knv)