Selama ini keberadaan jembatan tersebut sangat vital untuk aktivitas warga. "Baru tiga hari, bagian fondasi bawah jembatan sudah ambrol. Ada lubang besar di bawah jalan. Jembatan ambles ini terlihat miring," ujar Muhammad Iskandar (70), warga sekitar saat ditemui detikcom di lokasi jembatan, Kamis (21/3/2019).
Guna mengantisipasi jembatan sewaktu-waktu terputus, warga berinisiatif memasang kertas peringatan bertulis 'Awas Jembatan Hati2 Ambruk'. Selain itu, warga menutup sebagian lajur jalan. Sebab, selain dilintasi angkutan umum, kendaraan besar seperti truk kerap melewati jalan tersebut.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
![]() |
"Harus segera diperbaiki. Kalau sampai jembatan terputus, aktivitas warga akan terhambat. Para pedagang, anak-anak sekolah, angkutan umum, semua terhambat. Sedangkan jalan ini adalah akses tercepat, kalau jalan lain harus memutar," tutur Iskandar.
Kepala Desa Handapherang Abdurachman mengaku sudah melaporkan kerusakan jembatan tersebut ke Dinas Pekerjaan Umum, Penataan Ruang dan Pertanahan (PUPRP) Ciamis, pada 19 Maret 2019.
"Memang jembatan itu sudah tidak layak, sudah ada sejak zaman penjajahan Belanda. Jalan ini sangat penting sekali untuk aktivitas warga. Untuk itu kami meminta kepada Pemkab Ciamis agar segera melakukan perbaikan," ujar Abdurachman saat ditemui di kantornya.
![]() |
"Untuk sekarang mobil kecil bisa melintas, tapi tak tahu sampai kapan, karena melihat kondisinya setiap hari akan semakin parah. Ditambah saat hujan, aliran sungai volumenya tinggi, ini bisa memperparah kondisi jembatan," ucap Abdyrachman. (bbn/bbn)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini