"Ada tragedi yang lebih besar dari bencana alam, konflik atau perang yang mengusik dunia, yaitu ada bencana kemanusiaan itu lebih besar, ya kemiskinan," kata Ahyudin di sela-sela Sharing with the Master di Menara 165, Jakarta Selatan, Kamis (21/3/2019).
Baca juga: ACT Bantu Evakuasi Korban Gempa Lombok |
Dalam sharing season yang bertajuk 'Menopang masa depan makro ekonomi nasional dan peran strategis wakaf dalam mengentas kemiskinan' ia juga memaparkan salah satu konsep yang dapat diterapkan untuk mengentas kemiskinan
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Jika wakaf itu tidak dikorporasikan, lanjut Ahyudin, tidak dikelola profesional berbasis sistem maka wakaf hanya narasi yang kita dengar namun tidak terwujud dalam sebuah pembuktian pengentasan kemiskinan.
"Jadi kami mengajak masyarakat dengan berbagai edukasi , mari menjadi wakif artinya pemberi wakaf. Saat ini objektif wakaf yang paling dianggap fleksibel dan produktif itu adalah cash wakaf, jadi wakaf tunai, sehingga lebih fleksibel dalam didayagunakan dalam format korporasi," ungkap Ahyudin.
Menanggapi hal tersebut, Pakar Ekonomi Faisal Basri mengungkapkan setuju tentang wakaf yang dikelola dengan baik dapat mengentaskan kemiskinan, seperti yang diungkapkan oleh Presiden ACT.
"Kalau wakaf diamanahkan kepada kami (ACT), kami akan putar lagi. Jadi ayo mari kita ajak seluruh masyarakat untuk melek keuangan sehingga masyarakat yang kelebihan bisa memasukkan uangnya ke ACT untuk diputar ke yang lain, intinya itu," papar Faisal.
(mul/mpr)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini