"Kami mendampingi Ibu Lita, yang mana Ibu Lita ini menjadi korban perusahaannya karena hanya perbedaan pandangan politik, yaitu pemutusan hubungan kerja secara sepihak," kata kuasa hukum Nurullita, Muhammad Rizki, di gedung Kemenaker, Jalan Gatot Subroto, Jakarta Selatan, Kamis (21/3/2019).
Nurullita mendatangi Kementerian Ketenagakerjaan didampingi Relawan Habib Relasi Jokowi (Harjo). Mereka menilai perbuatan perusahaan itu melanggar kebebasan berpendapat yang diatur undang-undang.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Lita mengatakan pemecatan itu dilakukan pada 25 Februari lalu. Sehari sebelum dipecat, Nurullita menghadiri acara relawan bersama capres Joko Widodo di Sentul, Bogor.
"Hari Minggu tanggal 24 Februari, saya mengunjungi di acaranya Bapak Jokowi, dalam perjalanan itu saya sudah mulai di-bully," ujar Nurullita.
Dia mengaku sempat meng-upload foto dan video terkait acara itu. Tindakan itu, kata Nurullita, menjadi bahan olok-olok rekan kerjanya di grup WhatsApp.
Keesokan harinya, Nurullita langsung dipanggil dan diminta menandatangani surat pemberhentian. Atasannya juga menyinggung soal sikap Nurullita yang menghadiri acara relawan Joko Widodo.
"Hari Senin itu juga saya langsung dipecat dan saya menandatangani surat pemecatan tersebut. 'Kamu memilih Jokowi, tapi kamu mencari makan di sini, malu dong,' itu kalimat terakhir dia (atasan)," kata Nurullita menirukan ucapan atasannya.
Simak Juga "Sosok Rabiatul, Guru yang Dipecat karena Beda Pilihan Politik":
(abw/idh)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini