"PDI Perjuangan meminta seluruh simpatisan, anggota, dan kader partai untuk terus berjuang semakin militan," kata Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto kepada wartawan, Rabu (21/3/2019).
Hasto yakin partai Koalisi Indonesia Kerja (KIK) lainnya juga bisa meraup suara maksimal. Dia yakin Golkar bisa merebut posisi Gerindra yang ada di nomor dua. Demikian pula PKB, yang diyakini Hasto bisa menempati posisi ketiga.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Keyakinan posisi Gerindra bisa tergeser bukan tanpa sebab. Menurut Hasto, Gerindra sangat mengandalkan coattail effect atau efek ekor jas dari Prabowo Subianto.
"Momentum Gerindra untuk turun drastis terbuka lebar karena mengandalkan efek ekor jas, tanpa dukungan kekuatan teritorial. Dengan demikian, kaki-kaki Gerindra bisa diminimkan kerjanya di lapangan," sebut Hasto.
"Di sini tokoh-tokoh NU, PKB, dan PPP bisa bergerak bersama membendung gerak HTI yang berada di belakang Prabowo-Sandi," imbuh dia.
Selain itu, kata Hasto, Prabowo-Sandiaga hanya mampu menaikkan elektabilitas 4% dalam kurun enam bulan kampanye. Hasto mengatakan kenaikan itu pun dilakukan dengan menyebarkan hoax dan fitnah.
"Bayangkan saja, dilengkapi dengan fitnah dan hoax, Prabowo-Sandi hanya mampu naik 4 persen dalam waktu 6 bulan. Sekarang tinggal 26 hari, maka kami optimistis Jokowi-Ma'ruf Amin menang semakin tebal," kata dia.
Hasto menambahkan, elektoral PDIP yang tinggi akan jadi daya dorong maksimum bagi Jokowi-Ma'ruf Amin. "Terlebih kami bersama parpol KIK lainnya, seperti Golkar, PKB, PPP, dan lain-lain, memiliki basis kultural dan tradisional yang kuat," tegas Hasto.
Dalam survei Litbang Kompas terbaru terkait Pileg 2019, PDIP menempati posisi teratas dan disusul Gerindra. Sementara itu, ada 7 partai yang terancam tidak masuk ke DPR.
Survei Litbang Kompas digelar pada 22 Februari-5 Maret 2019 dengan melibatkan 2.000 responden yang dipilih secara acak menggunakan metode pencuplikan sistematis bertingkat di 34 provinsi Indonesia. Margin of error survei ini plus-minus 2,2 persen dengan tingkat kepercayaan 95%.
Litbang Kompas membandingkan perolehan suara parpol di Pemilu 2014, elektabilitas pada Oktober 2018 dan elektabilitas pada Maret 2019.
Elektabilitas PDIP sebagai berikut:
Pemilu 2014: 18,9%
Oktober 2018: 29,9%
Maret 2019: 26,9%
Saksikan juga video 'Dear Milenial! Ibu Megawati Kirim Pesan Jelang Pilpres 2019':
(tsa/idh)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini